Mohon tunggu...
Park Ha
Park Ha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Just try to be slow

INFP

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jangan Tunda Alarm Lagi, Inilah Efek bagi Kesehatan

20 Agustus 2023   21:58 Diperbarui: 21 Agustus 2023   01:45 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://ios.gadgethacks.com/how-to/change-default-snooze-time-your-iphones-alarm-clock-0182657/

Ketika alarm telah berbunyi, dan menekan tombol Tunda, maka tubuh akan memulai siklus tidur baru. Ketika terbangun kembali hal itu dapat menyebabkan kepala menjadi pusing dan bingung. Ketika seseorang baru bangun dari tidur pertama kali, seseorang secara normal dapat mengalami pusing saat bangun tidur dan itu adalah hal normal, yang disebut dengan sleep inertia. 

Ketika seseorang berulang kali menekan tombol tunda hal tersebut dapat memberikan efek tidur yang selanjutnya menjadi berlebihan dan dapat mengganggu siklus tidur normal. Ketika itu telah terganggu dapat mempengaruhi sistem metabolisme dan tingkat energi pada pagi itu. Selain itu efek pusing setelah bangun tidur lebih berat dibandingkan pada saat pertama kali bangun karena mendengar alarm. Daripada menunda alarm, alangkah lebih baik membuat jadwal alarm yang realistis dan meningkatkan kualitas tidur dengan meningkatkan higienitas tidur. 

Seorang ahli memaparkan bahwa terdapat dua cara, bahwa menunda alarm tidak baik untuk tubuh: 

1. Efek tidur "Sebentar" yang mempengaruhi produktivitas

Tambahan tidur dalam waktu singkat dapat menyebabkan perasaan pusing yang bertahan sepanjang hari. Selain itu, dapat mempengaruhi ingatan dan pengambilan keputusan seseorang. 

2. Mengganggu siklus tidur

Sikus tidur adalah bagian dari irama sirkadian yang mengatur kapan seseorang bangun untuk bekerja dan tidur untuk beristirahat. Ketika seseorang sering menunda alarm, dan itu dapat mengganggu siklus tidur. 

Sehingga yang terjadi adalah pada saat pagi hari adalah waktu yang produktif, tubuh dan energi seseorang tidak "fit" untuk melakukan pekerjaan yang optimal.

Sebagai tambahan pada siklus tidur seseorang terdapat siklus tidur REM yang berada pada bagian terakhir siklus tidur. Siklus tidur REM berfungsi sebagai waktu untuk memperbaiki kondisi mental, serta terkait konsentrasi dan ingatan seseorang. Saat seseorang "Bangun-tidur-bangun" secara berulang dapat mengganggu fungsi ketiga aspek tersebut, dimana siklus tidur REM membutuhkan beberapa waktu. 


Referensi:

www.betterup.com/blog/is-snoozing-bad#:~:text=When%20you%20hit%20the%20snooze,morning%20is%20called%20sleep%20inertia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun