Mohon tunggu...
Dhevanty Irsa Larasati
Dhevanty Irsa Larasati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa di perguruan tinggi swasta

Selanjutnya

Tutup

Financial

Permasalahan Pinjaman Online Akibat Perkembangan Financial Technology

14 November 2023   10:00 Diperbarui: 14 November 2023   10:16 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Bandung,  Pinjaman online adalah salah satu jenis Financial Technology yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir,yang memungkinkan peminjam untuk mengajukan pinjaman dan menerima dana sepenuhnya secara online. Dengan menganalisis Pinjaman Online Terhadap Bentuk Perkembangan Financial Technology dan dampaknya terhadap perkembangan industri keuangan digital dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang bagaimana pinjaman online memengaruhi berbagai aspek dalam ranah Financial Technology, seperti keamanan, dan keterjangkauan. Analisis ini dapat bermanfaat bagi pembuat kebijakan, lembaga keuangan, investor, dan pemangku kepentingan di industri keuangan dan regulasi lainnya yang ingin memahami potensi risiko dan manfaat inovasi Financial Technology.

Layanan fintech lending atau pinjaman online (pinjol) masih menjadi salah satu pilihan masyarakat dalam melakukan pembiayaan alias meminjam uang. Bahkan saat ini jumlah rekening aktif penerima pinjol di Indonesia mencapai 17,31 juta akun. Deputi Komisioner Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Perlindungan Konsumen OJK, Sarjito, mengatakan salah satu alasan utama masyarakat banyak memilih layanan pinjol karena mereka belum dapat mengakses layanan keuangan dari perbankan. Sebab seperti diketahui, masyarakat perlu memenuhi berbagai syarat dan ketentuan untuk dapat melakukan pinjaman dari bank.

Ada beberapa alasan mengapa masyarakat melakukan pinjaman online, salah satunya karena proses pengajuan pinjaman yang mudah, lebih efektif dari melakukan pinjaman melalui bank yang memiliki banyak persyaratan. Ada juga dikarenakan kebutuhan finansial yang mendadak seperti membayar utang, biaya sekolah, biaya kesehatan, atau kebutuhan sehari-hari. Pinjaman online memudahkan persyaratan untuk melakukan pinjaman karena hanya membutuhkan foto selfie dengan KTP, nomor telepon dan rekening bank yang aktif.

Menurut hasil wawancara langsung yang Kelompok 4 (ANJOL) lakukan pada kelurahan Batununggal, kota Bandung. Kami bertemu dengan Bapak R yang melakukan pinjaman online dikarenakan kebutuhan mendadak untuk biaya kesehatan. Pekerjaan Bapak R merupakan seorang security yang berpenghasilan dibawah UMR sehingga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan kesehatan Bapak R melakukan pengajuan pinjaman online pada pertengahan tahun 2022 dan akan tetapi sebelum dia melunasi pinjaman, penyedia pinjaman online tersebut telah ditutup oleh pemerintah karena merupakan penyedia pinjaman online ilegal. Hal tersebut telah dialami Bapak R sebanyak dua kali.

Kelompok 4 juga melakukan penyebaran kuisioner yang diisi oleh masyarakat Batununggal. Dari data survey yang kami dapatkan, masyarakat Batununggal menganggap bahwa Layanan Pinjaman Online "Lebih merugikan daripada membantu", "Bunga pinjamannya yang sangat tinggi", "Haram", dll.

Dari data survey kami melihat bahwa yang pertama, 69% masyarakat Batununggal tidak pernah menggunakan Layanan Pinjaman Online. Namun, 19,5% masyarakat Batununggal mengakui bahwa kerabat dekatnya pernah mengalami kejadian pinjol tersebut. Yang kedua adalah 97.7% masyarakat di Batununggal tidak ada niatan untuk menggunakan Layanan Pinjaman Online. Yang ketiga adalah 75,9% masyarakat Batununggal menganggap bahwa pinjol itu tidak sesuai dengan ajaran agama islam dan 24,1% menganggap bahwa pinjol itu adalah sebuah layanan yang sah dengan ajaran agama. Yang keempat adalah 86,2% masyarakat Batununggal tidak mau menggunakan pinjol dan 13,8% mau menggunakan pinjol apabila dalam keadaan terdesak.

Dari survey ini kita bisa melihat bahwa Layanan Pinjaman Online di masyarakat Batununggal sangatlah buruk, ditambah dengan adanya survey lapangan yang telah kami lakukan kepada salah satu warga Batununggal dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Batununggal lebih baik meminjam kepada saudara atau kerabat daripada harus menggunakan Layanan Pinjaman Online, juga perlu ditingkatkan lagi kepekaan membaca di daerah tersebut dikarenakan adanya korban Layanan Pinjaman Online yang tidak membaca peraturan-peraturan Layanan Pinjaman Online yang menyebabkan dirinya tertagih utang dengan bunga yang sangat tinggi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun