Pertama Kali ke Jakarta, Dhevanny Bawa Pulang Banyak Cerita Inspirasi dan Prestasi

Lamongan, 20 Desember 2024 -- Tidak pernah terbayang sebelumnya bagi Dhevanny Suci Anindya Putri, mahasiswa berprestasi dari Fakultas Bahasa dan Seni,  Universitas Negeri Surabaya (Unesa), bahwa dirinya akan lolos menjadi Brand Ambassador (BA) Youth Ranger Indonesia dalam program Impactman 6.0.

"Awalnya aku benar-benar nggak nyangka bisa lolos. Aku orangnya memang suka mencoba hal baru, tapi jujur, aku gapaham dan sering nggak pede di dunia content creator," ujar Dhevanny. Namun, keraguan tersebut tidak menghalanginya untuk melangkah maju. Dengan semangat belajar dan keberanian mencoba, Dhevanny berhasil mengalahkan keterbatasannya.  

Sebagai bagian dari tanggung jawabnya, Dhevanny mengikuti Youth Empowerment Festival 2024 di Jakarta, yang sekaligus menjadi pengalaman pertamanya ke ibu kota. Acara tersebut menjadi momen yang penuh pelajaran dan kenangan manis baginya. "Ini pengalaman pertama aku ke Jakarta, dan rasanya seru banget. Aku ketemu Kak Inal, founder Youth Ranger Indonesia, dan belajar banyak dari beliau," kenangnya.  

Tidak hanya bertemu  founder-nya, Dhevanny juga bertemu penyanyi terkenal seperti Yan Yoshua dan Awdella, serta pembicara inspiratif lainnya. Ia bahkan berkesempatan untuk belajar dari anak-anak berbakat dalam  Clash of Champion by Ruangguru.  

"Banyak hal baru yang aku dapatkan dari acara ini. Rasanya seperti membuka dunia baru, belajar tentang pemberdayaan pemuda, dan bertemu orang-orang hebat yang menginspirasi," tambah Dhevanny.  

Dhevanny berharap pengalamannya ini dapat menjadi motivasi bagi anak muda lain untuk tidak takut mencoba hal baru, meskipun awalnya merasa kurang percaya diri. "Kalau aku yang awalnya nggak pede saja bisa, kalian juga pasti bisa. Ini soal mencoba dan terus belajar," katanya.  

Melalui perannya sebagai Brand Ambassador, Dhevanny ingin terus menyebarkan semangat positif dan menjadi contoh nyata bahwa keberanian mencoba bisa membawa seseorang melampaui batas yang sebelumnya dianggap mustahil.