Empat mutu yang telah mutlak ditetapkan oleh Philip Crosby telah menjadi landasan dari seluruh proses peningkatan yang bertujuan untuk mencapai perbaikan yang berkelanjutan. Hal-hal yang mutlak ini sangat mudah untuk dipahami dan dikomunikasikan dibandingkan dengan istilah matematika yang rumit dan pembuatan contoh yang berhubungan dengan industri apa pun.Â
1. Quality is Conformance to requirements, not goodness. (Mutu bukan soal kebaikan, tapi soal memenuhi persyaratan)
Hal ini merupakan cara sederhana namun spesifik untuk mendefinisikan mutu bagi setiap orang. oleh karena itu, hal ini menempatkan pihak manajemen untuk menganggap serius proses penetapan persyaratan. Mutu bukan soal kebaikan, tapi soal memenuhi persyaratan.
Manajemen perlu meresponsnya dan perlu memutuskan apa yang dibutuhkannya. Jika tidak, operator harus melakukannya. Selain itu, manajemen harus menyediakan alat dan teknik yang cukup untuk mencapai persyaratan. Hal ini membutuhkan dukungan dan dorongan yang terus menerus.
2. The system of quality is prevention. (Sistem mutu adalah pencegahan)
As we know, preventation is better than correction. Selain itu, dalam keseluruhan proses, para penjamin mutu perlu menganalisis apa yang salah dan tindakan pencegahan apa yang diperlukan. Jadi, kita bisa mengurangi tingkat kerusakannya. Dalam bisnis, metode utama untuk memastikan mutu adalah inspeksi, karena ini adalah cara sederhana namun efektif untuk memastikan bahwa melakukan hal yang benar pada kali pertama terjadi.
3. The performance standard is Zero Defects. (Standar performa untuk mutu adalah Zero Defects (ZD atau ZeeDee))
Menurut Pandangan Crosby mutu yang sempurna harus menjadi tujuannya, menetapkan target di bawah 100% adalah sebuah tindakan yang mengarah ke bawah. Sebagaimana kita ketahui, ketika berhadapan dengan tingkah laku manusia, kesempurnaan tidak selalu merupakan hal yang realist
Simple standard encourages everyone to do it right the first time (DIRTFT),  atau mengubah persyaratan sesuai kesepakatan kami dan pelanggan. Phil menggunakan standar ZD untuk mengkomunikasikan pentingnya persyaratan (bahkan yang kecil) dan untuk menghilangkan gagasan bahwa sejumlah kesalahan adalah normal dan dapat diterima. Ini tidak berarti kesempurnaan, karena ingat sebagian besar persyaratan memiliki toleransi plus atau minus di tengah persyaratan. ZD mendorong pola pikir pencegahan cacat daripada tingkat kualitas yang dapat diterima.
Namun kami tetap ingin mengharapkan kesempurnaan dan percaya diri. Hal ini tidak berarti bahwa suatu karya tidak mempunyai cacat sama sekali, namun berarti tidak boleh ada cacat yang diketahui sama sekali. Artinya jika ditemukan cacat maka harus diperbaiki. Seharusnya tidak ada cacat yang diketahui.Â