Pengkol, Karanggede, Boyolali (26/07/2023) - Mayoritas masyarakat Desa Pengkol bekerja sebagai petani, baik petani padi maupun palawija. Sedangkan masyarakat yang melakukan kegiatan budidaya ikan masih sedikit. Hal tersebut disebabkan masyarakat yang kurang tertarik melakukan budidaya ikan dengan alasan membutuhkan lahan yang luas dan modal yang mahal. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Tim II Undip mengadakan sosialisasi dan demonstrasi mengenai sistem akuaponik.
Akuaponik merupakan salah satu teknik budidaya yang mengkolaborasikan tanaman dan ikan dalam satu lingkungan yang bersifat simbiotik. Pada sistem akuaponik, tanaman akan memperoleh nutrisi dari feses dan sisa makanan ikan yang mengendap di dasar kolam sehingga dihasilkan air dengan kualitas yang memenuhi standar untuk budidaya ikan. Salah satu penerapan sistem akuaponik sederhana yang dapat dilakukan di rumah yaitu budikdamber (budidaya ikan dan kangkung dalam ember).Â
Sistem kerja dari budikdamber yaitu budidaya ikan lele dan budidaya sayuran kangkung dengan memanfaatkan ember. Sistem akuaponik pada budikdamber dapat mereduksi ammonia dengan menyerap air buangan budidaya ikan atua air limbah dengan menggunakan akar tanaman sehingga amonia yang terserap mengalami proses oksidasi dengan bantuan oksigen dan bakteri amonia diubah menjadi nitrat yang dimanfaatkan oleh tanaman.
Sosialisasi dan demontrasi terkait sistem akuaponik dengan budikdamber dilaksanakan di Kebun Gizi RT 01/RW 01 Dusun Klencong yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK. Pelaksanaan sosialisasi dan demontrasi diawali dengan pengenalan terkait sistem akuaponik melalui poster kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi budikdamber. Pelaksanaan budikdamber tidak membutuhkan lahan yang luas, namun dapat dilaksanakan di sekitar rumah. Sarana yang digunakan dalam sistem akuaponik budidaya ikan dan kangkung dalam ember juga mudah didapat antara lain ember, gelas plastik bekas, pakan ikan, benih ikan lele, benih sayuran kangkung, dan arang sebagai media tumbuh sayuran kangkung.
Sistem akuaponik ini lebih hemat dalam penggunaan air, tidak terlalu sulit dalam pengelolaannya, membantu memenuhi kebutuhan pangan, dan dapat menghasilkan keuntungan ganda yaitu dapat melakukan panen ikan lele dan kangkung sekaligus. Pelaksanaan sosialisasi dan demonstrasi sistem akuaponik budikdamber (budidaya ikan lele dan sayuran kangkung dalam ember) diharapkan warga Dusun Klencong dapat mengetahui dan mempraktekkan cara budikdamber, mendukung program pemerintah dalam memenuhi ketahanan pangan, upaya perwujudan SDG's ke-2 (tanpa kelaparan), dan memberikan ide dalam berbisnis untuk menambah pendapatan. Â
Penulis                : Dhesti Nurfitriani
Dosen Pembimbing   : Dr. Ir. Dwi Haryo Ismunarti, M. Si