Mohon tunggu...
Dhestanto Oktorahadi
Dhestanto Oktorahadi Mohon Tunggu... -

Saya hanyalah orang biasa yang "Berusaha menjalani HARAPAN"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengubah cara berpikir anak

27 November 2011   06:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:08 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Suatu pendidikan tentu bukan hanya bertujuan untuk membuat siswa pandai dalam bidang studi atau pelajaran semata. Lebih jauh lagi, pendidikan juga harus mampu membuat anak berpikir kritis, menumbuhkan dan menambah kreativitas anak, serta mendidik anak menjadi seorang problem solver.

Berpikir kritis adalah memberdayakan ketrampilan kognitifsecara sistematis dan terarah, meliputi kegiatan menganalisis, mensintesis, mengenal permasalahan dan pemecahannya, menyimpulkan kemudian mengevaluasi. Dalam hal ini, pembelajaran berperan sangat penting untuk mengembangkan sikap berpikir kritis pada siswa. Oleh karena itu, sudah seharusnya suatu pembelajaran dibuat dan dikelola sedemikian rupa sehingga mampu merangsang cara belajar siswa menjadi lebih kritis.

Berpikir kreatifyaitu mampu menemukan atau menciptakan gagasan baru. Pada dasarnya setiap siswa memiliki potensi untuk menjadi orang yang kreatif. Oleh karena itu, pendidikan perlu dirancang dengan baik serta menyediakan lingkungan yang tepat untuk untuk melatih dan mengembangkan kreativitas siswa. Karena, berpikir kreatif merupakan suatu keharusan ditengah perkembangan zaman yang begitu cepat, sehingga anak mampu bertahan ditengah perubahan.

Problem solver ialah orang yang mampu memecahkan masalah. Pendidikan yang menjadikan anak seorang problem solver berarti pendidikan yang mampu membuat anak menjadi seorang yang mampu memecahkan masalah. Dengan demikian perlu adanya pembelajaran yang membuat anak dapat merumuskan masalah, menganalisis, membuat hipotesis, kemudian membuat anak mencari dan mengumpulkan data untuk menguji hipotesis mereka, sehingga siswa bisa merekomendasikan pemecahan masalahnya.

Otak adalah bagian tubuh manusia yang kompleks dan sangat penting, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan belajar. Otak manusia hanya ada satu dan terdiri dari 2 belahan (hemisphere), yaitu hemisphere kiri dan hemisphere kanan.Masing-masing belahan otak tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. Tugas utama otak belahan kiri adalah untuk bahasa (verbal) termasuk kata-kata, logika, rasional, urutan, analisis, dll sedangkan otak belahan kanan berfungsi selain dari bahasa (nonverbal) yang meliputi kreativitas, irama, kesadaran ruang, imajinasi, melamun, warna, dll.

Mengetahui betapa kompleks dan berpengaruhnya otak dalam menjalankan segala sesuatu, maka tidak berlebihan jika otak selalu dilibatkan dalam kegiatan belajar dan pembelajaran. Mengingat bahwa intelektual dan kreativitas tidak dapat dipisahkan dari kemampuan otak, maka otak ini jugalah yang sangat berpengaruh dalam perkembangan intelektual dan kreativitas seseorang.

i dalam melakukan suatu pendidikan, sudah seharusnya guru mempertimbangkan kemampuan otak siswa. Karena otak sangat berpengaruh dalam perkembangan intelektual dan kreativitas siswa. Dan melalui otak juga pendidikan yang dilaksanakan mampu menjadikan anak berpikir kritis, lebih kreatif, dan menjadi seorang problem solver.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun