Mohon tunggu...
Dhestanto Oktorahadi
Dhestanto Oktorahadi Mohon Tunggu... -

Saya hanyalah orang biasa yang "Berusaha menjalani HARAPAN"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengubah Pikiran Anak

17 Desember 2011   05:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:09 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Masalah adalah hal yang tak pernah lepas dari kehidupan manusia. Baik dari anak-anak hingga orang dewasa tentu memilki masalah yang harus diselesaikan. Namun penyelesaian masalah tersebut bukanlah hal yang mudah dan hadir begitu saja. Kemampuan seseorang untuk bisa memecahkan masalahnya merupakan hal yang penting. Oleh karena itu kemampuan untuk memecahkan masalah perlu dilatih sejak dini.

Salah satu cara melakukannya adalah dengan pembelajaran. Dengan pembelajaran yang membuat anak berpikir lebih kritis dan kreatif, diharapkan siswa mampu menjadi seorang problem solver, yaitu orang yang mampu menyelesaikan masalah dengan baik.

Berpikir kritis adalah memberdayakan ketrampilan kognitif untuk berpikir cepat secara logis, sistematis dan terarah dalam menanggapi permasalahan yang ada dilingkungan sekitarnya. Untuk merubah cara berpikir siswa menjadi kritis, perlu adanya pembelajaran yang sesuai. Yaitu pembelajaran yang dikelola agar senantiasa merangsang anak untuk selalu aktif dalam belajar dan memberi tanggapan sebagai proses mengembangkan pemahaman yang telah terbangun dalam dirinya.

Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat atau dapat diartikan sebagai daya cipta. Sedangkan berpikir kreatif yaitu mampu menemukan atau menciptakan gagasan baru. Dengan demikian anak yang kreatif adalah anak yang memiliki daya cipta untuk menemukan atau membuat sesuatu yang baru. Namun pada dasarnya setiap siswa memiliki potensi untuk menjadi orang yang kreatif. Oleh karena itu, guru perlu memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengekspresikan kreatifitasnya agar terus berkembang. Tapi guru juga harus tetap mengarahkan kreativitas tersebut menuju hal yang positif dan bermanfaat.

Pembelajaran yang menjadikan anak seorang problem solver berarti pembelajaran yang mampu membuat anak menjadi seorang yang mampu memecahkan masalah. Oleh karena itu dalam pembelajaran tersebut guru memberikan masalah yang membuat siswa belajar secara aktif, kritis, dan kreatif untuk merumuskan masalah, menganalisis, membuat hipotesis, kemudian membuat anak mencari dan mengumpulkan data untuk menguji hipotesis mereka, kemudian menemukan pemecahan masalahnya.

Jadi, untuk membuat seorang siswa menjadi anak yang berpikir kritis, kreatif, dan problem solver perlu adanya pembelajaran yang membuat siswa tersebut aktif dalam belajar dan mengembangkan pengetahuannya. Dengan demikian siswa tersebut bisa menyikapi suatu masalah dengan baik, tanggap, dan mampu memecahkannya dengan solusi yang tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun