Mohon tunggu...
Dhian Endranu Isman
Dhian Endranu Isman Mohon Tunggu... -

ESENSI CINTA; Gerak perlu enerji. sabar-syukur-ikhlas>>>pasrah berserah diri (total surrender/tawakal),hasilkan enerji bagi manusia, hasilkan "gerak" cahaya yang menuju CAHAYA ridhoNYA. Itulah jln yg lurus, dlm KEHENDAK sang maha berKEHENDAK dengan GERAK Maha CintaNYA. Faham ini, maka 'maunya diri' tune in dgn "KEHENDAK DIRI".

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kartini Mungilku

21 April 2010   05:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:40 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pagi ini kecantikanmu seperti biasa menjadi pesona diawal pagi, Kaneea, Kartini kecilku. lebih satu abad yang lalu, pada tanggali ini ibu Kartinmu dilahirkan. Salah satu sumber inspirasi hidupmu kelak. Tubuh mungil suci ini, jika Tuhan ijinkan, kelak menjadi salah satu perempuan Indonesia yang turut dalam mengisi dan mewarnai peradaban mulia negeri ini. Kartini-ku, ayah dan ibu sumringah jika membayangkan mentari kehidupanmu saat kau dewasa nanti, ah...indahnya angan. nyenyak dipelukan ayah, di Rabu pagi, 21 Aprol 2010. Kartini-ku, ketika dulu ibu Kartinimu bermimpi dan berbuat demi raih impian dan harapannya, ia melangkah sambil berdo'a untuk kamu dan perempuan Indonesia kini dan nanti. Agar harkat dan kemuliaan kaummu tercapai dan terjaga. Kartiniku, do'a beliau juga harapan dan do'a kami. Saat kupandangi wajahmu, saatnya juga ayah mencoba untuk bisa terhubung dengan Tuhan kita, dengan penuh keikhlasan ayah letakkan diri ini sepasrah mungkin, hening dibawah tatapan Tuhan kita, senyumNYA sungguh membuatku tunduk, ketika asa berkata; "akankah ayah hadir saat Kaneea, Kartiniku, menapaki kedewasaanmu dan berarti bagi sesamamu, bangsamu.....?". Ah ....engkau hanya titipan yang amanah, maka kutitipkan hidupmu pada penjagamu. Penjagamu adalah perilakumu yang sadar diri sebagai makhluk, rendah hati, lembut-santun-empati, berani, adil, semua cinta yang terbangkitkan oleh kesabaran, rasa syukur, keikhlasan dalam ikhtiar dan akhirnya berserah diri-hasil- hanya kepada Allah SWT dan mencintai Rassulullah SAW. Kartiniku, mata dan tubuhku semakin nanar termakan usia, entah diijinkanNYA ayah dan ibu menemani perjalananmu, jadilah perempuan yang menggenggam cinta kemanapun kau pergi. Jadikan Ridha Tuhan sebagi tujuan hidupmu dan hati nurani, ilmu,materi sebagai kendaraanmu, alat meraih tujuan itu. Setialah pada cita-citamu, cita-cita menjadi hamba yang terlindung dari sekedar kesia-sian duniawi karena nilai kemuliaan ada di keabadian, yaitu cinta kasih. Itulah ke-gemilangan dan kebahagian sejati Kartiniku. Semoga Allah Azza wa Jalla senantiasa berkenan membimbing serta melindungimu. amin Ya Tuhan kami, Tuhan semesta yang maha memelihara cipta dengan Cinta, DZAT yang maha suci. Rabu, 21 April 2010. Harapan Ayah, yang sangat mengasihimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun