Google merupakan sebuah perusahaan multinasional Amerika Serikat yang berkekhususan pada jasa dan produk Internet. Produk-produk dari Google ini meliputi teknologi pencarian, komputasi web, perangkat lunak, dan periklanan online. Tidak diragukan lagi bahwasanya Google merupakan sumbernya segala informasi bagi semua orang. Dengan menggunakan Google, hampir semua informasi yang kita cari pastinya akan ditemukan dengan mudah dan cepat sehingga kita sering mengandalkan Google ini untuk berbagai aktivitas. Contohnya seperti untuk pekerjaan, tugas sekolah atau kuliah, mencari lowongan kerja, mencari resep makanan, mencari biodata artis favorit kita, hingga mengenai kesehatan.
Mungkin saat sedang sakit, beberapa dari kita pernah mencari tahu gejala-gejala penyakit yang sedang kita alami melalui Google. Saat menemukan gejala-gejala penyakit yang serupa seperti yang ditampilkan di Google, orang-orang bisa saja akan berpikir bahwa mereka sedang menderita penyakit seperti yang dikatakan Google tersebut. Misalnya, seseorang sedang mengalami batuk dan demam, lalu ia mencari tahu batuk dan demam itu termasuk gejala penyakit apa melalui Google. Kemudian Google akan menampilkan penyakit dengan gejala batuk dan demam (misalkan Covid-19, DBD, atau Flu). Akibatnya, ia berpikiran bahwa ia terkena virus Covid-19, padahal belum tentu ia terkena penyakit tersebut.Â
Mendiagnosis diri sendiri melalui Google bisa saja benar. Akan tetapi hal itu sangatlah berbahaya apabila seseorang salah mendiagnosis penyakit yang dideritanya, apalagi kalau orang tersebut bukanlah tenaga kesehatan. Akibatnya, seseorang akan salah dalam menangani penyakitnya (misalkan salah membeli obat atau salah penerapan dosis obat) sehingga memperparah penyakit yang dideritanya. Oleh sebab itu, saat kita sedang sakit, terutama sakitnya tidak kunjung sembuh, alangkah baiknya kita memeriksakan diri ke dokter sesegera mungkin agar kita mendapat penanganan yang tepat. Mencari tahu gejala-gejala penyakit melalui Google boleh saja apabila hal tersebut hanya untuk pencegahan dini saja, namun tidak untuk penanganan penyakit.Â
Sekian dari saya, semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca Kompasiana. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H