Mohon tunggu...
Dhea Mustika
Dhea Mustika Mohon Tunggu... Perawat - Ayo Belajar Terus

hanyalah pembelajar sepanjang masa yang mencoba untuk terus mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Mantan Manten", Level Tertinggi dari Patah Hati

11 April 2019   09:51 Diperbarui: 11 April 2019   09:58 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Instagram @mantan.manten

Dilihat dari judul, Mantan Manten dapat mengandung dua arti. Bisa berarti mantan pengantin atau pengantin yang tidak jadi atau bisa juga diartikan sebagai mantan kita yang menjadi pengantinnya. 

Hayoloh bingung. Memikirkan salahsatu dari kejadian itu saja sudah membuat tidak nyaman dan segera berdo'a untuk tidak dihadapkan dalam situasi tersebut, atau bila terpaksanya dihadapkan, berdoa semoga dikuatkan dalam menghadapinya. Namun dua keadaan tersebut dirasakan oleh Yusnina secara bersamaan. Ditambah peran baru yang harus ia emban sebagai pemaes atau pemandu acara dalam suatu pernikahan adat Jawa.

Emosi kita bermain saat menonton dan menyaksikan langsung rentetan alur yang sangat familiar dengan kondisi kita sehari-hari. Energi seakan disedot hingga membuat kita merasakan apa yang dirasakan oleh Nina. 

Gemas rasanya ketika kita berbuat baik kepada orang yang kemudian menjadi calon pengantin dari mantan kekasih kita namun taka ada lagi pilihan. Setelah mengetahui yang sesungguhnya, jiwa tak dapat membohongi sakit yang dirasa di hati dan tanpa sadar berhenti untuk kemudian meninggalkan pergi.   

Berawal dari Yusnina sebagai wanita karir dengan hidup sempurna yakni memiliki pekerjaan bagus, tunangan mapan, karir cemerlang, dan terkenal sangat menggambarkan sosok impian metropolitan masa kini. Namun semua hal itu tidak bisa menjadi tolak ukur kebahagiaan dan dapat hilang secara tiba-tiba oleh satu penghianatan. 

Namun hal itu tak lantas menjadikan ia sedih berkepanjangan. Bersama tunanganya, Ia terus berjuang membela kasusnya agar masuk ke ranah hukum namun ia sudah tak memiliki apapun lagi. Hingga tiba pada satu titik dimana hanya tersisa satu hal yang menjadi peluang kesempatan untuk mengubah hidupnya dan berlokasi jauh dari hiruk pikuk Kota Jakarta. 

Namun saat ingin ia ambil, ia menemui halangan dan rintangan kembali. Berbagai persyaratan diajukan demi menebus apa yang menjadi haknya. Di tengah menjalankan persyaratan yang ia ajukan, ia harus menata hati kembali untuk kemudian ditinggal perhi oleh sosok yang selama ini menemani, ialah tunangan sendiri.

Hikmah dan pelajaran yang dapat diambil berbagai ujian kemudian dapat ditemukan kekuatan dan arti lain dari hidupnya. Arti seorang pemaes sesungguhnya dan pentingnya mempertahankan nilai adat budaya Jawa yang semakin luntur dimakan zaman. Dari kehidupan selama tiga bulan inilah Nina menemukan arti ikhlas dan tanggung jawab yang sesungguhnya.  

Penggambaran suatu daerah sangat memikat hati. Suasana malam romantic di suatu kota, hingga keindahan alam yang tiada tara mengalir bersama alunan music senada dan pengambilan sudut yang memukau membuat serasa berada di tempat tersebut.

Belum lagi dari proses pernikahan adat yang kemudian membuat saya lebih menghargai tradisi dan nilai adat budaya Indonesia, khususnya Jawa. Selain itu penonton menjadi tahu apa saja nilai yang terkandung dalam setiap proses acara pernikahan. Hingga esensi, sejarah dan penerussn pemaes juga tak luput dari decakan kagum saya.

Dengan menonton film ini, saya seperti menghadiri sebuah acara pernikahan adat dan berkontribusi langsung disana. Aspek magis dalam film ini pun memunculkan sebuah pertanyaan yang akan segera saya cari tahu jawabanya. 

Film ini mengandung unsur misterius hingga penonton tak akan berhenti dalam mencaritahu segala hal dari isi fim, bahkan akan mencari tahu hubungan yang terjalin antara film dengan kehidupan nyata sesungguhnya. Membuat saya kemudian tertarik untuk mempelajari adat dan budaya Jawa hingga terdapat keinginan untuk menikah dengan proses adat Jawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun