Mohon tunggu...
danang kristianto
danang kristianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang biasa yang hobi membaca dan menulis.

freelancer, menatap dunia lebih apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebentuk "Prosa" untuk Tuhan

24 Mei 2021   02:20 Diperbarui: 24 Mei 2021   06:09 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diapakan jiwa ketika hatimu berkata-kata.

Ada aksara yang tak terekam jelas di balik senyum sinis pemandu malam.

Rima suara parau dari pilunya batin karena lelah.

Ada penantian jerih dari jiwa yang selalu ingin meronta.

Dimana kamu,

Tanya Tuhan manakala subuh dikumandangkan muadzin.

Malu, kapan tubuh ini tunduk dari permintaan.

Malu, kapan Tuhan berhenti menyeru...

Tak pernah, bahkan lalaimu tetap terampuni bila peluhmu menghanyutkanmu dalam kewajiban jiwa untuk terus berupaya bertarung hidup.

Katakan pada hati yang beresonansi selalu untuk bersuara.

Bersua lah walau kehendak tak ingin.

Temukan Tuhan dalam segala keluh kesah.

Sebab, Dia yang memiliki janji yang tak teringkari

Tangerang, 24 Maret 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun