Kalo ngomongin cinta.. pasti awalnya manis & indah, tapi kadang kala banyak cerita yang berakhir dengan ending yang tak bahagia. padahal seharusnya cinta itu di anugerahi oleh tuhan agar di gunakan untuk sesuatu yang benar2 indah untuk bisa mendamaikan hati satu orang dan yang lain nya.
Pernah suatu ketika, aku mendengar curhatan seorang teman yang mendapatkan cinta segi empat. aku fikir cinta segi 3Â saja sangat complicated. apalagi ini segi 4? weeww, saya hanya manggut-manggut saja saat itu, tapi sebagai teman yang baik saya coba dengar dan mengerti apa yang dia ingin keluhkan. ternyata, dia punya seorang pacar, seorang selingkuhan, & seorang mantan. sudah dua tahun dia berjalan dengan kehidupan yang seperti ini. menggilir waktu antara 1 dengan yang lain nya. lucu memang, kadang di fikiran ku hanya lelaki yang mampu melakukan hal itu. tapi ini teman ku, yaitu seorang wanita. aku bertanya, kenapa km bisa melakukan hal itu? jawabnya hanya aku bingung memilih yang mana yang terbaik untuk ku. karena semuanya mempunyai kelebihan & kekurangan masing-masing.
Pacar nya sangat perhatian, baik sikap nya, tutur katanya & berwajah tampan. sedangkan selingkuhan nya itu, adalah pengeran tampan yang pernah dia idam-idamkan saat kuliah. dan mantan nya adalah seseorang yang pernah dia sesali saat memutuskan hubungan karena jawaban nya sama "masih sayang".
dan dia bertanya, menurut mu mana yang harus aku pilih??? aku tidak bisa menjawab apapun terhadap teaman ku itu. karena aku tidak tau situasi sesungguhnya seperti apa? yang ak lakyukan hanya tercengang? dan terbesit di fikiran ku, dengan lihai nya dia menutup-nutupi semuanya. bergilir lelaki di waktu yang berbeda. minggu ini jalan dengan si "pacar", minggu depan jalan dengan di "selingkuhan", & kemudian dengan si "mantan".
aku hanya bisa geleng-geleng kepala sampai sekarang.
apa yang harus ak jawab terhadap teman ku itu ? memang cinta itu sangat membingungkan. kadang bisa membuat kita terbuai & memilih jalan yang indah dengan kebahagiaan. atau terpuruk dengan kebohongan untuk menutupi kebohongan lain nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H