Mohon tunggu...
andika syahputra
andika syahputra Mohon Tunggu... -

aku ya aku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ruang Publikmu Juga Ruang Publikku

30 September 2015   03:16 Diperbarui: 30 September 2015   03:29 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semakin hari semakin banyak saja orang melanggar batas-batas ruang publik, yang seharusnya dapat di nikmati oleh semua orang, tetapi pada akhirnya di monopoli oleh sebagian orang yang merasa memiliki ruang publik tersebut, padahal semua orang tau, bahwa ruang publik ini milik bersama, ya ruang publik ini milik kita, bukan milikmu dan juga bukan milikku, ini milik kita dan seharusnya tetap seperti itu.

masih saja ada orang yang selalu mengaku-ngaku bahwa ruang publik itu milik mereka "saya disini bayar, jadi ini milik saya", nah loh bagaimana bisa ruang yang sedianya di sediakan pemerintah untuk masyarakat malah di klaim secara perorangan, ternyata masih ada "pungli" disana.

(Taman di dekat stadion teladan, medan)
 

dapat kita lihat foto di atas, orang yang memonopoli ruang publik yang seharusnya untuk para pejalan kaki tapi malah di alih fungsikan sebagai kios, untuk para pedagang kaki lima berjualan, dan bahkan mereka memakan sebagian jalan raya untuk memperluas kios mereka yang seharusnya di fungsikan untuk kendaraan yang melewati jalan raya tersebut, tetapi malah di ambil alih oleh perorangan dan mereka mengakui bahwa jalan itu milik mereka.

(Sepanjang jalan menuju pasar sukaramai medan, bahkan bukan hanya memakan bahu jalan saja, tapi sampai memakan setengah badan jalan, macet adalah konsumsi masyarakat sehari-hari, maaf saya tidak mengambil foto dimana lebih banyak pedagang, karena terlalu macet jadi saya tidak bisa mengambil foto di tempat itu) 

dan kalian juga tau akan imbas yang di hasilkan oleh beberapa oknum untuk mengakusisi wilayah tersebut sebagai miliknya, ya kemacetan adalah jawabannya, itu lah yang di hasilkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab yang hanya memikirkan keuntungan secara pribadi, dan selalu saja pihak pedagang kaki lima menjawab "tapi kan kami sudah membayar tempat ini, kami membayar perharinya sekian rupiah dan kami juga membayar bulanan nya sekian rupiah, jadi kami berhak atas lahan ini".
kata-kata itulah yang sering terdengar oleh telinga kita kalau sedang mendengar berita ketika kita menonton tv pada saat suatu tempat pedagang kaki lima ilegal yang sedang di gusur.
salah siapa ?

ok kita tinggalkan permasalahan itu, mari kita lihat permasalahan yang lain.

Pernah lihat konser di sebuah taman kota atau lapangan di kota mu ?
pasti seru, berasa menjadi anak gaul karena bisa melihat konser secara langsung, apalagi konser tersebut di hadiri oleh musisi papan atas, pasti nya kamu tidak akan ketinggalan untuk menonton konser tersebut, apalagi band yang mengisi acara tersebut adalah band favorit kamu.

pasti keren dong, suasana nya juga asik, berasa hidup ini milikmu, apalagi melihat panggung yang begitu mewah.

tapi pernah kah kalian melihat taman atau lapangan itu setelah konser selesai ?
kurang lebih seperti gambar dibawah ini.

taman atau lapangan yang awal nya begitu indah, menjadi rusak dan sangat jorok sama hal nya seperti yang terjadi di surabaya beberapa waktu lalu, pada saat pembagian es krim gratis.

taman yang awalnya menjadi primadona kota surabaya menjadi rusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, hanya dalam waktu yang sangat singkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun