Semakin hari semakin banyak saja orang melanggar batas-batas ruang publik, yang seharusnya dapat di nikmati oleh semua orang, tetapi pada akhirnya di monopoli oleh sebagian orang yang merasa memiliki ruang publik tersebut, padahal semua orang tau, bahwa ruang publik ini milik bersama, ya ruang publik ini milik kita, bukan milikmu dan juga bukan milikku, ini milik kita dan seharusnya tetap seperti itu.
masih saja ada orang yang selalu mengaku-ngaku bahwa ruang publik itu milik mereka "saya disini bayar, jadi ini milik saya", nah loh bagaimana bisa ruang yang sedianya di sediakan pemerintah untuk masyarakat malah di klaim secara perorangan, ternyata masih ada "pungli" disana.
(Taman di dekat stadion teladan, medan)
Â
dapat kita lihat foto di atas, orang yang memonopoli ruang publik yang seharusnya untuk para pejalan kaki tapi malah di alih fungsikan sebagai kios, untuk para pedagang kaki lima berjualan, dan bahkan mereka memakan sebagian jalan raya untuk memperluas kios mereka yang seharusnya di fungsikan untuk kendaraan yang melewati jalan raya tersebut, tetapi malah di ambil alih oleh perorangan dan mereka mengakui bahwa jalan itu milik mereka.
(Sepanjang jalan menuju pasar sukaramai medan, bahkan bukan hanya memakan bahu jalan saja, tapi sampai memakan setengah badan jalan, macet adalah konsumsi masyarakat sehari-hari, maaf saya tidak mengambil foto dimana lebih banyak pedagang, karena terlalu macet jadi saya tidak bisa mengambil foto di tempat itu)Â
kata-kata itulah yang sering terdengar oleh telinga kita kalau sedang mendengar berita ketika kita menonton tv pada saat suatu tempat pedagang kaki lima ilegal yang sedang di gusur.
salah siapa ?
ok kita tinggalkan permasalahan itu, mari kita lihat permasalahan yang lain.
Pernah lihat konser di sebuah taman kota atau lapangan di kota mu ?
pasti seru, berasa menjadi anak gaul karena bisa melihat konser secara langsung, apalagi konser tersebut di hadiri oleh musisi papan atas, pasti nya kamu tidak akan ketinggalan untuk menonton konser tersebut, apalagi band yang mengisi acara tersebut adalah band favorit kamu.
pasti keren dong, suasana nya juga asik, berasa hidup ini milikmu, apalagi melihat panggung yang begitu mewah.
kurang lebih seperti gambar dibawah ini.
Harapan saya,
mari lah kita mengembalikan sebagaimana fungsi dari trotoar itu sendiri, saya mengerti bagaimana susah nya diri anda, tapi tolong pikirkan kembali lagi fungsi trotoar itu sendiri, kalau trotoar itu kalian bangun kios ilegal, lalu kami para pejalan kaki harus lewat mana ?dan untuk para pedagang yang berdagang di pasar, kita tau kalau bangunan induk sudah di persiapkan pemerintah untuk kalian, tapi kenapa kalian sampai tumpah ke jalan raya, bahkan saya melihat, di bangunan tersebut hanya di isi di bagian depannya saja, di bagian dalam tidak ada di isi malah memilih tumpah ruah di jalan raya yang fungsi nya untuk dilalui kendaraan.
untuk pembuat acara konser dll, atau penikmat acara konser, saya sangat berharap anda dapat memperhitungkan segala sesuatunya, jangan sampai kita kehilangan keindahan dari taman kota itu sendiri.
mari kita belajar untuk bertanggung jawab kepada diri kita sendiri, orang lain, dan lingkungan.
Selamat Hari Habitat Dunia #hdd2015 dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) #kemenpupr atas terselenggara nya acara ini.
Referensi gambar:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H