Peringatan Hari Jadi Sinjai (HJS) ke-456 tinggal menghitung hari. Seperti HJS pada tahun-tahun sebelumnya tidak  jarang pemerintah daerah mengundang artis ibu kota untuk menghibur masyarakatnya. Namun, sebagai masyarakat Sinjai ada pro dan kontra tentang dihadirkannya artis tersebut. Apalagi di era milenial saat ini terbuka ruang terutama di media sosial terutama di group facebook.Â
Netizen akan mengutarakan saran, kritik dan solusi bahkan bisa pula celaan kepada pemangku kepentingan mulai ditingkat desa atau lurah, kecamatan, kabupaten atau kota, propinsi sampai presiden.
Seperti salah akun bernama Herlina di group facebook dengan caption hari jadi Sinjai semakin dekat daripada undang artis dengan bayaran mahal yang menghabiskan anggaran saja lebih baik undang ustas zikir bersama.
"Hr  jdi  Sinjai  smkn  dekat. Drpd  undang  artis  byr  x  mahal  hbiskn  anggaran  sj. Lbh  baik  undang  ustaz dzikir  bersama. Krn  klw hr  jd  Sinjai  rmai  orng  tp  klw kegiatan  keagamaan  berbagai  macam  alasan  hingga  tdk  hdir. Apalagi  akhir  akhir  ini brgai  macam  trjdi. Dr  banjir. Gemba  dll. Maaf  cuma  sekedar  saran. mnding  uang  untuk  bayar  artis  di alihkan  ke kegiatan  btl  btl  msyrkt  Sinjai  butuhkan," postingnya  Selasa (28/01/2020).
Sementara itu, Imran Mustari juga memposting statusnya di group lain dengan kalimat sekarang mulai ramai diperbincangkan soal hari jadi Sinjai.
"Sekarang mulai ramai di perbincangkan soal hari jadi sinjai. Mengenai siapa artis yg nantinya akan di undang. untuk menghibur warga sinjai di malam hari jadi sinjai. Ada yg bilang noah. Ada yg bilang nasar, ada jg yg bilang saskia gotik. tetapi menurut saya jika seandainya saya yg sebagai penentu kebijakan dalam kegiatan perayaan hari jadi sinjai.. Sekali lagi ya saya perjelas hanya seandainya..bukan orang dari luar yg saya undang lalu saya bayar dengn mahal," tuturnya.
Dia pun berandai jika jadi penentu kebijakan akan mengundang warga miskin dan seluruh anak yatim serta yang putus sekolah agar diberi santunan daripada membayar mahal artis dari luar.
"Akan tetapi..yg saya undang adalah warga masyarakat sinjai sendiri yg tergolong miskin yg rumahnya dalam kategori tidak  layak huni kemudian di berikan bantuan dana untuk bedah/renofasi rumah dan saya akan data dan undang seluruh anak anak yatim dan yg putus sekolah karna biaya perlengkapan sekolah,untuk memberikan biaya agar mereka juga bisa menikmati yg namanya belajar 12 tahun layaknya dengan anak anak yg memiliki orang tua yg mampu dan sekali lagi, saya tidak akan mengundang seorang yg jauh dari luar (artis) yg  kemudian saya bayar dengn mahal pada hal memiliki harta,kemewahan yg melimpah ruah,sementara masih ada warga,sahabat,kerabat saya belum merasakan kehidupan yg layak (miskin).akan tetapi apa nak boleh buat itu hanya seandainya,,jiwa, prinsip dan pemikiran belum tentu semuanya sama,"  harapnya.
Senada kedua dengan netizen, salah satu penceramah kelahiran Sinjai, Irsan menyarankan agar HJS ke-456 dijadikan sebagai salah satu momen mengangkat syiar Islam apalagi Sinjai dikenal sebagai Bumi Panrita Kitta.
"Sebagaimana julukan Sinjai sebagai Bumi Panrita Kitta, maka sebaiknya hari jadi Sinjai ke-456 dijadikan sebagai salah satu momen mengangkat syiar islam, salah satunya adalah kegiatan Tabligh Akbar yang bisa mengumpulkan dan menyatukan semua elemen ummat Islam dan masyarakat," sarannya, Rabu (29/01/2020).
HJS Sinjai setiap tahunnya diadakan tanggal 27 Februari. Beberapa agenda digelar mengisi HJS yakni lomba kesenian, lomba olahraga, job fair anjangsana sampai pameran pembangunan. Selain itu, jelang HJS diadakan pula Sinjai Culture Carnival (SCC) yang merupakan juga kalender tetap Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan. Tema SSC tahun ini sendiri yaitu Sipurio Sipurennu.