Mohon tunggu...
Syarief Kate
Syarief Kate Mohon Tunggu... Freelancer - Simple dan Senang Berbagi

| Menjadi insan yang bermanfaat bagi yang lain | Penulis Buku : ~Sudut Kota~ ~Biarkan Aku Menulis~ ~Negeri Seribu Alasan~ ~Demokrasi Rasa Kopi~ Founder Home Writing Institute

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sisi Mata Uang Bermedia Sosial

31 Maret 2018   12:18 Diperbarui: 31 Maret 2018   12:25 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan teknologi khususnya smartphone pada saat ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan terutama dikalangan generasi muda. Pada era modern, teknologi sudah dianggap sebagai kebutuhan dan kebudayaan manusia. Manusia pun berlomba-lomba untuk tidak alergi dengan teknologi yang ada. Bahkan ada yang berani mengeluarkan uang yang banyak untuk membeli perangkat teknologi keluaran terbaru.

Akan tetapi, dengan adanya dukungan berbagai merek smartphone dampaknya ibarat dua sisi mata uang. Generasi muda dihadapkan untuk menggunakan perangkat teknologi untuk hal positif dan negatif. Karena dengan smartphone, semua kalangan bisa mengakses informasi dengan leluasa maupun bermedia sosial (medsos). Indonesia dengan pertumbuhan penduduk yang besar dan memiliki penestrasi pengguna internet sebanyak 93,4 juta. Menurut data Global Web Index, hampir semua media sosial dimiliki oleh pemakai internet Indonesia. Para vendor pun berlomba-lomba membangun kantor perwakilan di bumi pertiwi.

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual (Wikipedia.org). Media sosial memberi peluang mengaktualisasikan  maupun membranding diri. 

Beragam tujuan atau maksud pengguna media sosial. Diantaranya 1). Numpang eksis; media sosial menjadi ajang untuk eksis dengan megupload foto terutama ketika berada di tempat bersejarah maupun lokasi wisata yang eksotis. 2). Menghujat; telah banyak kasus pengguna media sosial berakhir tragis dan berujung penjara karena pengguna menghina dan menghujat sesamanya bahkan pemerintah pun tidak luput dari hujatan netizen. 3). Membully; Fenomena membully menjadi trend untuk mengekspresikan hal yang dinilai tidak wajar seperti juri yang tidak professional dalam sebuah ajang pencarian bakat. 

4). Curhat; Sebagai media yang bisa dipakai kapan dan dimana saja, maka media sosial dijadikan tempat untuk curhat dan berekspresi dengan bebas. 5). Komunikasi; Medsos dimanfaatkan untuk menjalin hubungan dengan teman lama, keluarga maupun mencari sahabat yang baru. 6)  Promosi; media yang satu sangat ampuh untuk mengiklankan produk sampai dengan munculnya trend prostitusi online. 7).   Menyebarkan kebaikan (dakwah); Segala sesuatu yang diciptakan di dunia memiliki tujuan. Medsos bisa dipakai untuk menebar kebaikan dengan sesama pengguna.

Dalam dunia maya kita mengenal istilah trending topik di twitter. Twitter sebagai salah satu jejaring sosial dapat digunakan untuk menuliskan berbagai keluhan yang dihadapi. Tweet kritis dan sindiran terhadap sebuah kebijakan yang diambil pemerintah. Selain itu, twitter dapat dipakai alat kampanye bagi calon kepala desa, bupati, legislatif, gubernur, dan presiden.

Mari Bermedsos dengan mengedepankan sisi positif dan menghindari hoaks (berita bohong) !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun