Mohon tunggu...
Dhea Wulandari
Dhea Wulandari Mohon Tunggu... Makeup Artist - haiiiiiiii:)

Mahasiswi Broadcasting'19

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Teori Spiral of Silence dalam Kehidupan Sehari-hari

20 Februari 2020   12:54 Diperbarui: 9 April 2021   20:33 5096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi teori spiral of silence dalam komunikasi | pexels

Spiral of Silence adalah salah satu bagian dari teori komunikasi massa, yang secara bahasa arti dari "Spiral adalah lingkaran atau perputaran" dan "Silence bermaknakan diam atau sunyi".

Menurut ilmu komunikasi bahwa Spiral of Silence adalah salah satu dari teori komunikasi massa yang ketika individu memiliki opini tentang berbagai isu, tetapi ketakutan akan terisolasi menentukan apakah individu itu akan mengekspresikan opininya secara terbuka atau tidak. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti menggunakan teori ini.

Hangout bersama teman-teman adalah suatu kegiatan rutinitas yang saya jalankan setiap seminggu sekali sebagai ajang untuk menambah silahturahmi dan keluar dari rutinitas perkuliahan yang membosankan. Hangout akan semakin menjadi acara yang ditunggu oleh saya dan teman-teman saya ketika hari weekend tiba.

Banyaknya tempat hangout yang keren-keren saat ini, membuat saya dan teman lainnya berebutan untuk saling merekomendasikan tempat yang akan kami jadikan sebagai tempat hangout. Suatu hari Dhiya merekomendasikan suatu tempat kafe yang berada di daerah Cempaka Putih yaitu Kopi Kecil, menu utamanya adalah kopi. Semua teman yang lainnya menyambutnya dengan gembira karena belum pernah ada yang datang ketempat tersebut sebelumnya. 

Namun ketika saya dan teman lainnya sangat gembira, Fiyya hanya terdiam melihat ekspresi teman-teman yang lainnya yang sangat excited. Fiyya terpaksa diam karena ternyata hanya dialah yang tidak bisa minum kopi dan tidak menyukainya. Tetapi fiyya tidak berani untuk mengungkapkan pendapatnya karena melihat teman teman yang lainnya sangat excited. Ia lebih memilih diam dan berharap di kafe tersebut ada minuman non-coffe. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun