Biografi Oxana Renatha Yuscha
Nama ia adalah Oxana Renatha Yuschak atau biasa dipanggil Ocha dia anak kedua dari 3 bersaudara dari pasangan suami istri bernama Yusuf Amin dan Renny Ishak yang lahir pada tanggal 7 Juli 2002 di Jakarta.Â
Ia mempunyai 2 saudara laki-laki, kakaknya bernama Rendya Yuschak yang berbeda hanya satu tahun dengan Ocha dan adiknya yang bernama Prabu Daisan Yuschak yang berbeda 5 tahun darinya.Â
Kakaknya laki-lakinya yang bernama Rendya sekarang sedang menempuh pendidikan di Universitas Indonesia jurusan ilmu komputer dan adiknya sedang menempuh pendidikan di sekolah menengah pertama kelas 9 sedangkan ia sendiri sedang menempuh pendidikan di President University sebagai mahasiswa ilmu komunikasi yang berkonsentrasi di bidang Public relation.Â
Ayah nya bekerja sebagai karyawan di PT Komatsu Undercarriage Indonesia sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga. ia dan keluarganya sekarang tinggal di kota Deltamas yang berlokasi di Cikarang Pusat, Kab. Bekasi. Dia dan keluarganya adalah pecinta kucing dia memelihara 10 kucing dirumahnya.
Semasa kecil ia dan keluarganya tinggal di kota Bekasi harapan indah. ia dan kakaknya dari tk hingga sekolah dasar bersekolah di TK dan SD Kids School yang berlokasi di Bekasi juga. Saat TK ia mengikuti ekskul ballet dia dan rekan ekskul ballet nya sempat mengikuti lomba ballet dan memenangkan juara 1 di sebuah kompetisi.Â
Semenjak TK ia adalah anak yang aktif dia juga iseng mengikuti lomba menggambar dan memenangkan piala lagi. Waktu terus berjalan hingga ia masuk ke Sekolah Dasar ia selalu mendapatkan ranking 10 besar di kelasnya saat SD. Ia sangat suka sekali bermain hulahoop dan mainan barbie saat SD ada kalanya dia pernah melukai kakaknya yang sedang lewat karena sedang bermain hulahoop.Â
Orang tua ia yang berwatakan tegas sebagai panutan keluarga, menjadikan ia sebagai pribadi yang tegas pula. Ibunya bernama Renny Ishak, ibu rumah tangga panutan ia dan saudara.Â
Dalam mendidik ia sebagai seorang ibu, dia memiliki cara yang berbeda. Jika kebanyakan ibu mendidik dengan kelembutan, ibunya justru mendidik dengan ketegasan.
Mengajarkan dengan kasih sayang nan tegas, sehingga menjadikan ia menjadi orang yang kuat. Tak mudah menangis, apalagi merasa sombong karena dimanjakan.Â