Mohon tunggu...
Dhea Rahma Fitri
Dhea Rahma Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya sekarang berstatus sebagai mahasiswa. Saya memiliki hobi membaca mengenai sejarah, seni dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Harmoni Tradisi: Sejarah dan Keunikan Kampung Adat Cireundeu

7 Maret 2024   22:01 Diperbarui: 8 Maret 2024   10:49 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampung Cireundeu merupakan kampung adat yang terletak di kota cimahi, Jawa Barat. Kampung Cireundeu memiliki keberagaman budaya dan tradisi yang unik. Selain itu, kampung ini juga memiliki ciri khas dengan makanan yang mereka konsumsi. Keunikan ini lebih terlihat dari sejarah kampung Cireundeu, makanan pokok dan alat musik mereka.

Sejarah kampung Cireundeu ini ada diperkirakan sejak abad ke 16 M. Asal usul nama Cireundeu sendiri berasal dari dua buah kata yaitu Ci dan Reundeu, Ci artinya air dan Reundeu berasal dari tanaman Reundeu. Hal ini karena ada kemungkinan bahwa dulunya kampung ini memiliki hubungan historis dan budaya yang sangt kuat dengan air dan tanaman Reundeu. Tanaman Reundeu yang memiliki nama latin Staurrogyne elongate oleh masyarakat kampung ini biasa digunakan sebagal bahan obat herbal atau bisa dijadikan lalap makanan.

Makanan pokok kampung Cireundeu ini adalah Rasi. Rasi merupakan singkatan dari Beras Singkong. Terciptanya Rasi ini merupakan bentuk perlawanan warga Cireundeu terhadap penjajah. Dimana saat penjajahan tersebut mereka diwajibkan untuk membayar pajak dengan beras. Oleh karena itu, meraka berinisiatif untuk tidak mengkonsumsi beras dan mencari alternatif lain untuk makanan pokok mereka. Sehingga hal inilah akhirnya tercipta Rasi (Beras Singkong).

dokpri
dokpri

Rasi ( Beras Singkong) ini terbuat dari bahan baku singkong yang telah melalui beberapa proses. Proses dalam pembuatan Rasi memiliki beberapa langkah atau dikenal dengan 7D. Langkah 7D ini adalah Dikupas, Dicuci,Diparut, Diperas, Dijemur, Ditumbuk, Disaring. Setelah melalui proses ini, maka Rasi sudah siap untuk dikonsumsi. Selain itu uniknya Rasi ini tidak diperjualbelikan dan hanya bisa dikonsumsi di kampung adat ini.

Gambar: Rasi/dokpri
Gambar: Rasi/dokpri

Alat musik tradisional di kampung Cireundeu yaitu Angklung. Angklung sudah diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Dikampung di ada dua jenis angklung yang diperkenalkan, pertama angklung buncis dan angklung modern. Kedua angklung ini memiliki perbedaan yang terlihat dari tangga nada. Angklung buncis memiliki 5 tangga nada yaitu Na, Mi , Da, Ti, La. Sedangkan di angklung modern memiliki 7 tangga nada, tangga nada ini yang biasa kita kenal yaitu Do, Re, Mi, Fa, La, Si.

dokpri
dokpri

Kampung Cireundeu memiliki keberagaman dan hal unik yang dapat kita ditemui ketika kita berkunjung ke kampung ini. Selain itu kampung ini memiliki suasana asri, tentram dan damai. So, ayuk kita belajar dengan memperkaya pengetahuan dengan tradisi dan keunikan di kampung adat Cireundeu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun