Inovasi (KKNT-I) di Desa Cupunagara, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang menggelar program sosialisasi dan demonstrasi upaya menjaga ketahanan pangan bernama VERTISPACE yang bermakna transformasi kreatif ruang terbatas dengan metode vertikultur. Program ini dilaksanakan pada 15 Juli 2023 di GOR Desa Cupunagara dengan target sasaran kelompok PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga).
Kelompok mahasiswa IPB University yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata TematikDesa Cupunagara merupakan salah satu desa di Kecamatan Cisalak yang memiliki potensi besar untuk budidaya tanaman hortikultura. Masyarakat banyak menanam tanaman hortikultura di pekarangan rumah seperti daun bawang, pakcoy, sawi, serta tanaman hias. Permasalahan yang dialami masyarakat dalam budidaya tanaman hortikultura di pekarangan yaitu tanaman yang mereka budidayakan seringkali dimakan oleh ayam. Hal inilah yang mendorong tim KKNT-I IPB University di Desa Cupunagara mengadakan sosialisasi dan demonstrasi mengenai pemanfaatan ruang terbatas melalui program vertikultur.
Sarah Fitrianisa selaku pemateri pada VERTISPACE menjelaskan bahwa program ini terdiri dari sosialisasi materi dan demonstrasi langsung materi yang telah disampaikan. Materi berisi pengenalan dan pengelolaan terkait vertikultur sebagai upaya pengembangan ketahanan pangan. Di samping itu, proses demonstrasi dilakukan dengan menanam tanaman caisim serta pemanfaatan botol bekas sebagai wadah tanam yang disusun secara vertikal menggunakan tali.
"VERTISPACE ini dilaksanakan dengan fokus utama pada isu ketahanan pangan yang merupakan salah satu masalah dengan urgensi yang penting. Harapannya dengan adanya VERTISPACE ini, dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga ketahanan pangan, khususnya di lingkungan keluarga. Selain itu juga, dengan adanya program ini masyarakat dapat lebih memanfaatkan barang bekas pakai seperti botol sebagai langkah dalam mengurangi sampah plastik yang sulit terurai," Ujar sarah.
Kegiatan VERTISPACE ini dilaksanakan diawali dengan sosialisasi pemanfaatan pekarangan melalui vertikultur dan manfaatnya terhadap ketahanan pangan keluarga kepada ibu-ibu PKK. Sosialisasi berjalan interaktif antara narasumber dengan peserta terutama pada sesi tanya jawab para peserta banyak bertanya terkait cara perawatan tanaman. Setelah itu, dilakukan demonstrasi pananaman tanaman caisim mulai dari persiapan bahan, teknik, dan cara penanaman.
Ibu Lilis Lismawati, selaku ketua PKK Desa Cupunagara sangat mendukung dan mengapresiasi program VERTISPACE, terlebih lagi materi yang disampaikan dikemas dengan menarik yang telah disusun oleh tim KKNT-I IPB University memberikan semangat dan antusiasme yang tinggi anggota kelompok PKK dalam memanfaatkan ruang terbatas melalui vertikultur. Isu ketahanan pangan menjadi salah satu masalah serius yang berkaitan erat dengan pembangunan berkelanjutan atau lebih dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDGs).Â
Hal ini terdapat dalam poin SDGs nomor 2 terkait sektor pangan adalah masalah pengentasan kelaparan dan ketahanan pangan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nasional. Berhubungan dengan hal tersebut, tantangan yang harus dihadapi adalah menciptakan kemandirian pangan untuk dapat memproduksi pangan secara mandiri. Hal ini juga bertujuan agar terhindar dari kerawanan pangan, khususnya di lingkungan masyarakat dan keluarga di Desa Cupunagara.
Bapak Ade Rohendar, selaku Sekretaris Desa Cupunagara yang mewakili aparat Desa Cupunagara juga mengapresiasi program VERTISPACE ini, serta memiliki harapan yang besar akan kebermanfaatan dari program ini. Selain itu, antusiasme peserta sangat terasa saat pelaksanaan program vertikultur ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan para peserta kepada mahasiswa KKNT-I IPB University atas keberhasilan penyelenggaraan program VERTISPACE.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H