Menggali Fakta: Kasus Asusila yang Memakan Korban Remaja di Berau

Pelecehan ? kekerasan Perempuan? Tindakan asusila ? semua itu sering terjadi di Indonesia, bagaimana dengan generasi sekarang ini ? apakah akan semakin kacau negara ini?

            Permasalahan yang kompleks sekarang ini adalah asusila. Kata asusila sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat Indonesia. Perbuatan asusila semakin marak terjadi di negara Indonesia,  tindakan ini berjalan seiring waktu banyak menelan korban yang tidak mengenal usia, dari sekian banyak korban asusila yang berceceran di media sosial ternyata banyak sekali bahkan Sebagian besar korban asusila itu para remaja pubertas. 

Masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa dan relative belum mencapai tahap kematangan mental dan sosial sehingga mereka harus menghadapi tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan. Banyak sekali kejadian yang akan terjadi yang tidak saja akan menentukan kehidupan masa dewasa tetapi juga kualitas hidup generasi berikutnya sehingga menempatkan masa ini sebagai masa kritis. Pergaulan remaja semakin bebas, baik dalam bercinta maupun melakukan hubungan seksual. 

Sehingga dampak yang ditimbulkan makin luas, beberapa di antaranya adalah kehamilan yang tidak dikehendaki (unwanted pregnancy), aborsi, dan timbulnya berbagai macam penyakit kelamin, termasuk AIDS. Mungkin karena pengetahuan remaja yang sempit akan asusila mereka para remaja melakukan pergaulan bebas bahkan menjadi korban asusila.

            Perlu diketahui definisi susila itu sendiri. dalam KBBI berarti baik budi bahasanya, beradab, atau sopan. Sedangkan kesusilaan merupakan perihal susila yang berkaitan dengan adab dan sopan santun. Sesuatu yang bertentangan dengan definisi susila dan kesusilaan adalah asusila. 

Arti asusila menurut KBBI adalah tidak baik tingkah lakunya. Asusila adalah perbuatan atau tingkah laku yang menyimpang dari norma atau kaidah kesopanan yang cenderung banyak terjadi di kalangan masyarakat. Dilihat dari perspektif Pancasila, perbuatan asusila merupakan pelanggaran dan menyimpang dari nilai moral manusia. faktor penyebab terjadinya tindak pidana asusila yang dilakukan oleh anak faktor keluarga, faktor lingkungan pergaulan, faktor Pendidikan, dan faktor media massa.

            Data yang diinput pada tanggal 1 januari 2023 oleh SIMFONI-PPA jumlah kasus tindak asusila di Indonesia mencapai 16. 236, dengan jumlah korban laki-laki 3.218 dan korban perempuan mencapai 14.476 sebagian besar korban dari pihak perempuan.  kasus asusila yang terjadi di berau, dengan dua pelaku dan satu korban yang mirisnya salah satu pelaku pria itu adalah ayah tiri dari si korban. Korban mengaku bahwa pelaku melakukan tindakan tersebut beberapa kali. 

Saat bereaksi, pelaku ini selalu membujuk rayu korban. Pada posisi itu keluarga korban tidak terima, kemudian melaporkan tindakan asusila tersebut ke polres Berau, dan polres berau langsung mengambil Langkah awal dalam penanganannya. Seperti melakukan pada korban visum sebagai barang bukti.

Selain itu, pelapor dan saksi-saksi juga telah diperiksa, untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut terkait kejadian ini. Saat ini kedua tersangka sudah ditahan di Polres Berau, dan dilakukan proses lebih lanjut. Pelaku terancam Pasal 81 dan atau Pasal 82 ayat (1) UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan UU Nomor 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak. Dengan ancaman sanksi berupa pidana penjara paling singkat lima tahun dan paling lama 15 lima belas tahun dan denda paling banyak Rp5 miliar.

Zina

            Menurut penulis, Jenis tindakan asusila ini termasuk kedalam suatu perzinaan, sebab mereka melakukan hubunganan seksual antara seorang lelaki dengan seorang perempuan tanpa adanya ikatan pernikahan. Orang-orang yang berzina biasanya adalah orang-orang yang labil dan belum mampu menguasai nafsunya.