Mohon tunggu...
Dhea Nolla
Dhea Nolla Mohon Tunggu... Ahli Gizi - mahasiswa

hobby memasak membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menegakkan Integritas dan Keadilan Sosial dengan Antikorupsi

8 November 2023   15:46 Diperbarui: 8 November 2023   16:28 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  

 Korupsi adalah penyakit sosial yang telah menghantui banyak negara di seluruh dunia selama berabad-abad. Merusak tatanan sosial, melemahkan pemerintahan yang baik dan sehat, menghambat perkembangan ekonomi, dan merugikan warga negara. Pentingnya bersikap antikorupsi tidak dapat diabaikan dan urgensinya sudah sangat nyata. Bersikap antikorupsi adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan bermoral.

Integritas pemerintahan adalah fondasi sebuah negara yang kuat. Korupsi dapat merusak pemerintahan yang baik dengan merusak kepercayaan masyarakat dalam lembaga-lembaga pemerintah. Ketika korupsi merajalela, keputusan pemerintah tidak lagi didasarkan pada kebutuhan masyarakat atau prinsip-prinsip keadilan, melainkan berdasarkan pertimbangan finansial dan politik. Bersikap antikorupsi adalah langkah penting untuk membangun pemerintahan yang kuat dan menjaga integritas lembaga-lembaga publik.
Sayangnya, kita sebagai masyarakat Indonesia sedang dibuat cemas tak berkesudahan selepas penangkapan Ketua KPK Firli Bahuri yang diduga terlibat dalam kasus suap dan korupsi. Ini menjadi ironi tersendiri mengingat sosoknya sudah seharusnya jadi penopang tegaknya perlawanan terhadap tindak pidana korupsi, bukan malah berbalik menjadi pelaku. KPK benar-benar semakin kehilangan integritasnya hari ini.
Korupsi juga berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Uang publik yang seharusnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan layanan publik lainnya seringkali disalahgunakan oleh pejabat yang korup. Hal ini mengakibatkan ketidaksetaraan dalam distribusi kekayaan dan peluang ekonomi. Dengan bersikap antikorupsi, kita dapat memastikan bahwa sumber daya publik digunakan dengan bijak untuk kepentingan semua warga negara, bukan hanya segelintir individu atau kelompok.
Tindak pidana merugikan masyrakat ini berkaitan erat dengan pelanggaran hak asasi manusia. Korupsi dapat menghambat akses warga negara ke layanan dasar seperti pendidikan, perawatan kesehatan, dan perumahan. Hal ini melanggar hak asasi manusia dasar yang mengakui hak setiap individu untuk hidup dalam martabat, kesetaraan, dan keadilan. Dengan bersikap antikorupsi, kita berkontribusi pada perlindungan hak asasi manusia dan menciptakan masyarakat yang lebih adil.
Kepercayaan masyarakat adalah aset berharga bagi setiap negara. Ketika masyarakat kehilangan kepercayaan, stabilitas sosial dan politik dapat terganggu. Oleh karena itu, bersikap antikorupsi adalah langkah penting untuk membangun dan memelihara kepercayaan masyarakat dalam pemerintah dan lembaga-lembaga publik.
Itu semua semata-mata demi mewujudkan sila kelima Pancasila. Keadilan sosial adalah prinsip dasar dalam masyarakat yang sejahtera. Korupsi menciptakan ketidaksetaraan dalam distribusi kekayaan dan peluang, sehingga menghambat pencapaian keadilan sosial. Dengan bersikap antikorupsi, kita dapat memastikan bahwa kekayaan dan peluang didistribusikan secara adil, sehingga menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil.
Bersikap antikorupsi adalah esensial dan urgensial untuk menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan bermoral. Korupsi merusak integritas pemerintahan, menghambat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, melanggar hak asasi manusia, merusak kepercayaan masyarakat, dan menghambat pencapaian keadilan sosial.
Kita tidak perlu menunggu teladan dari para pejabat. Pejabat korupsi itu sudah lagu lama yang sudah muak untuk kita dengarkan terus-menerus. Sudah saatnya kita menghentikannya. Caranya tentu beragam. Itu bisa kita mulai dengan menjaga diri dari tindak laku korupsi. Langkah sesederhana itu bisa memulai tumbuhnya iklim positif dalam kemasyarakatan dan stabilitas sosial.
Edukasi juga bisa menjadi jalan lain yang lebih efektif. Tentunya, kita juga harus punya wawasan cukup untuk membagikannya. Namun, langkah konkret memang dibutuhkan. Lebih cepat akan berarti lebih baik. Itu pun harus kita imbangi dengan bersikap kritis terhadap setiap kebijakan pemerintah yang muncul dan berpotensi merugikan kita sebagai masyarakat dan warga negara.
Oleh karena itu, kita semua memiliki tanggung jawab untuk melawan korupsi dan mempromosikan integritas, transparansi, dan akuntabilitas dalam semua lapisan masyarakat. Hanya dengan bersikap antikorupsi, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang dan mewujudkan impian masyarakat yang adil dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun