Mohon tunggu...
dheani laily
dheani laily Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Tertarik pada bidang riset dan sains

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pencapaian Luar Biasa Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Berhasil Mengubah Limbah Jerami Padi Menjadi Hair Tonic

7 Agustus 2024   05:50 Diperbarui: 7 Agustus 2024   07:34 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 27 Juli 2024, mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar kegiatan demonstrasi yang menarik di Dukuh Ngemplak, Desa Sugihan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan ibu-ibu bagaimana cara membuat hair tonic dari bahan alami berupa limbah jerami padi yang melimpah di Desa Sugihan.

Hair tonic yang dihasilkan dari jerami padi dicampur dengan daun mangkokan dapat bermanfaat bagi kesehatan rambut. Kandungan flavonoid di dalamnya dipercaya dapat memperkuat akar rambut dan mengurangi masalah rontok, menjadikannya pilihan alami yang praktis untuk mempertahankan kesehatan rambut dengan harga yang ekonomis.

Para ibu-ibu di Dukuh Ngemplak sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka tampak bersemangat dan penuh perhatian saat belajar bagaimana mengolah bahan-bahan tersebut menjadi hair tonic yang bermanfaat untuk kesehatan rambut. Terlebih lagi, mereka merasa berterima kasih atas kesempatan untuk belajar keterampilan baru yang dapat bermanfaat bagi kesehatan dan dapat membuka ide peluang usaha baru di Desa Sugihan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Dalam suasana yang penuh kolaborasi dan kebersamaan, kegiatan ini berhasil menciptakan hubungan yang lebih erat antara mahasiswa KKN TIM II UNDIP dengan masyarakat lokal. Semangat untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat terus dijaga, menegaskan bahwa pendekatan seperti ini tidak hanya memberi manfaat langsung, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk kerjasama yang berkelanjutan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun