Mohon tunggu...
Dheanira Clara
Dheanira Clara Mohon Tunggu... -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Merasa do'a kita tidak dikabulkan? Jangan salah, sebab sesungguhnya ALLAH SWT akan menggantikannya dengan hal yang jauh lebih baik

28 Oktober 2013   14:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:56 3640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Saya merasa ragu dan kurang percaya diri untuk mengikuti SBMPTN tersebut. Sebab, sejak awal saya tidak pernah mengikuti les / bimble apapun. Sementara teman-teman saya yang lain, saat libur pun mereka tetap mengikuti bimble, dan menunjukan keseriusan mereka agar bisa masuk ke perguruan tinggi negeri yang mereka inginkan. Saat itu, saya berfikir mungkin ini memang kesalahan saya. Sebab disaat orang lain melakukan usaha yang maksimal, saya hanya diam dan tidak melakukan apapun. Ini menjadi sebuah teguran bagi saya, hingga akhirnya, saya memutuskan untuk membeli kumpulan soal SBMPTN, dan berusaha mempelajarinya sendiri. Saya bertekad,  saya harus bisa lolos SBMPTN. Jika tidak, saya lebih baik mempersiapkan diri terlebih dahulu untuk mengikuti SBMPTN tahun berikutnya.

Tapi, suatu hari sekitar jam 5 shubuh, saya mendapatkan sms dari teman yang mengucapkan selamat kepada saya karena telah lolos PMDK POLBAN tahap 2. Saya sempat tidak percaya, namun saat saya cek di website POLBAN, ternyata nama saya memang tercantum disana dan dinyatakan lolos PMDK tahap 2. Allhamdulillah.. saya merasa sangat beruntung pada saat itu, entah kenapa saya merasa sangat bahagia. Saya yakin, bahwa POLBAN adalah jawaban atas do'a-do'a saya. Sampai akhirnya, saya mengurungkan niat untuk mengikuti SBMPTN dan lebih memilih POLBAN. Saya yakin, masuk ke POLBAN adalah jalan terbaik yang diberikan oleh Allah SWT. Sebab jika saat itu saya diterima di UNPAD, mungkin saya tidak akan betah menjadi anak kost, dan secara tidak langsung itu akan lebih membebani orang tua saya dalam hal financial. Sementara itu, jika saya diterima di UPI, mungkin saya akan menyusahkan ayah saya, karena harus minta dijemput setiap hari.

Tapi, saat masuk ke POLBAN, Allah SWT seperti memudahkan langkah saya. Saya dipertemukan kembali dengan teman SD saya yang kebetulan rumahnya tidak jauh dari rumah saya. Sehingga saat akan pergi ke kampus, saya bisa numpang naik motor bersama teman saya. Begitu pun, saat pulang dari kampus.

Sebenarnya masih banyak lagi kemudahan yang Allah SWT berikan kepada saya selama saya berada di POLBAN. Dan saya sangat bersyukur akan hal tersebut. Saya benar-benar yakin bahwa POLBAN adalah tempat terbaik untuk saya.  Saya bertekad untuk menjalani hari-hari ke depan dengan baik dan penuh semangat... :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun