Mohon tunggu...
Dhea Nadine
Dhea Nadine Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

HOBI MENULIS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Usaha dan Keterampilan Rajut Klampok Kasri Klojen oleh Mahasiswa PMM UMM

3 Januari 2024   02:44 Diperbarui: 20 Januari 2024   19:22 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rajut Berkarya: Pengembangan Usaha dan Keterampilan Rajut Klampok Kasri Klojen oleh Mahasiswa PMM UMM 

Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang merupakan suatu agenda yang wajib dilakukan bagi semua mahasiswa yang sedang aktif di universitas tersebut. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian ini dilakukan oleh  kelompok 132 PMM Mitra Dosen 2023 pada tanggal 27 November 2023. PMM ini menjadi sarana bagi para mahasiswa untuk menyalurkan berbagai kegiatan positif kepada masyarakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).  Anggota kelompok tersebut terdiri dari Tania Zahra Zhafira, Galang Samodra, Muhammad Tholha Mulyadi, yang berasal dari program studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Malang dan Hana Paramita Mastiti,  Syahrani Dea Nadine, yang berasal dari program studi PGDD Universitas Muhammadiyah Malang serta dibimbing oleh ,  Ibu Dra., Arfida Boedirochminarni, M.S, Bapak Zainal Arifin, S.E. M.Si., dan Ibu Happy Febrina Hariyani, SP,M.Si, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Menurut Sudartik biasa dipanggil Bu Atik, kendala yang beliau rasakan adalah berkaitan dengan trend. "Dimana banyak muncul motif untuk produk rajut yang baru, sehingga jika saya membuat stock maka hal yang ditakutkan adalah produk menjadi tidak laku. Namun, jika saya tidak memiliki stock maka waktu pembuatan menjadi lebih lama dan dikhawatirkan konsumen menjadi bimbang untuk memesan atau membeli produk tersebut". Kata Bu Atik. Kendala lainnya adalah pengerjaan yang membutuhkan waktu relatif lama, karena dilakukan secara secara manual. "Dan saya juga berharap dapat memasarkan produk saya secara luas melalui media sosial, tidak hanya WhatsApp saja,melainkan bisa melalui  e- commerce juga" Tambah Bu Atik. 

Melihat permasalahan tersebut, kelompok PMM 132 membuat program kerja berupa pengenalan trend model rajut terbaru dan pembuatan akun shopee kepada Bu Atik. Harapannya agar tidak teringgal trend model rajut terbaru dan produk rajut Bu Atik semakin dikenal oleh masyarakat dan dapat menarik perhatian masyarakat untuk memesan produk rajut tersebut.

Oleh karena itu kami Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang  Kelompok 132 PMM Mitra Dosen tahun 2023 melaksanakan kegiatan pengenalan trend model rajut terbaru kepada ibu-ibu Pondok Rajut Lansia RW 02, Kelurahan Gading Kasri, Kec. Klojen, Kota Malang. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 30 peserta. Dalam kegiatan ini, ibu-ibu diberikan pengetahuan mengenai trend model rajut terbaru berupa tas (Chunky bag) yang proses pembuatannya lebih simple. Tidak hanya pemberian materi saja ibu-ibu juga dikerahkan untuk praktek langsung untuk membuat tas tersebut, tujuannya agar ibu-ibu bisa meneruskan membuat Chunky bag tersebut dan dijual.

Proses Pembuatan Chunky bag

Pembuatan Chunky bag ini hanya memerlukan 1 benang Chunky yard saja. Cara pembuatannya yang pertama buat simpul, sisi panjang disebelah kiri, kemudian sisi sebelah kiri masuk kelubang diulang sampai 5 kali. Setelah buat 5 simpul, putar putaran akhir ke kiri. Masukkan kedua jari ke dalam simpul rantai kelima dan tarik benang untuk membuat simpul. Ulangi dengan rantai lainnya. Setelah selesai, buat simpul masukkan benang pada sepasang simpul terakhir. Ulangi dengan loop hingga baris ke-7. Buat pembatas dengan memasukkan benang pada semua simpul. Tarik untuk mengencangkan. Setelah itu, ambil ujung benang dan masukkan pada simpul terakhir pegangannya. Hubungkan tali di sisi lainnya dengan memasukkannya pada simpul, lalu simpul pada tali. Sembunyikan sisa benang di dalam rantai. Potong kapas di dalam benang dan potong jahitannya. Sembunyikan di dalam rantai dan ikat menjadi simpul.

Selain itu, kelompok 132 juga melakukan pelatihan cara membuat akun shopee. Dalam kegiatan ini ibu-ibu diberikan pengetahuan mengenai cara membuat akun di shopee dan cara berjualan di shopee. Tujuannya agar hasil rajutan bisa dikenal banyak orang jika dijual melalui shopee. Tidak hanya pemaparan materi saja, kita juga mengadakan kuis bagi siapa yang bisa menjawab akan mendapatkan doorprize.

Mahasiswa PMM Mitra Dosen Kelompok 132 bersama ibu-ibu Klampok Kasri RW 02 Dan Dosen Pembimbing Lapang

Setelah semua program kerja terselesaikan dilanjutkan dengan penutupan kegiatan PMM. Tidak lupa juga para anggota PMM Kelompok 132 memberikan pesan kesan dan ucapan terima kasih kepada warga RW 02 Klampok Kasri yang telah mendukung dan memberikan kesempatan untuk diselenggarakannya kegiatan ini. Dengan diadakan kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan solusi dari kendala-kendala yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun