Mohon tunggu...
Dhea Muharni
Dhea Muharni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rintik di Senja

13 November 2024   17:50 Diperbarui: 13 November 2024   18:00 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rintik di Senja

Saat langit muram mulai bergelayut,
Hujan turun, pelan-pelan jatuh,
Membasuh luka, menyapu resah,
Menenangkan hati yang lelah.

Rintiknya lembut menyapa bumi,
Membisikkan rahasia yang abadi,
Tentang rindu yang tak pernah surut,
Tentang kasih yang tetap hangat.

Di bawah payung langit abu,
Aku mendengar suara rindu,
Dalam tiap tetes yang luruh,
Ada kenangan yang perlahan luluh.

Oh, hujan, tetaplah mengalir,
Bawa pesan yang tak terucap,
Dalam derasmu yang tenang,
Kau jaga rahasia yang tak pernah hilang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun