Mohon tunggu...
Dhea Maudia
Dhea Maudia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya Mahasiswi Jurnalistik - Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Happy Life

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ubah Kecemasan Beretorika Menjadi Kekuatan Persuasif

14 Mei 2024   18:35 Diperbarui: 14 Mei 2024   18:41 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh: Syamsul Yakin dan Dhea Maudia (Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Kecemasan beretorika termasuk rasa tidak percaya diri, takut salah, dan tidak nyaman di depan umum. Ini terjadi sebagai tanggapan terhadap sesuatu yang dianggap menimbulkan ancaman. Sebenarnya, sesuatu yang dianggap mengancam tidak mungkin terjadi. seperti perasaan negatif, ketidakmampuan untuk berkomunikasi, kegagalan, dan ketakutan yang menyebabkan pendengar menilai Anda rendah.

Ketakutan beretorika dapat menyerang siapa saja, bahkan orang yang sangat pintar dapat mengalaminya karena merasa diuji kemampuannya saat berbicara di ruang publik. Salah satu cara untuk mengatasi kecemasan beretorika adalah dengan melakukan relaksasi. Sebagian orang percaya bahwa relaksasi dapat mengurangi ketegangan.

Jika Anda menghadapi orang yang lebih berpengalaman dalam retorika daripada Anda, Anda mungkin mengalami ketegangan. Untuk mengatasi situasi ini, Anda harus meningkatkan kepercayaan diri Anda. Ini karena percaya diri sangat penting untuk sukses dalam berbicara di depan khalayak ramai.

Tak jarang, ketakutan beretorika muncul sebagai tanggapan terhadap keadaan yang tidak terduga dan tiba-tiba. Seperti lampu yang mati, Anda tidak dapat membaca ide-ide dalam ceramah. Untuk mengatasi situasi seperti ini, Anda harus berani, berani, dan tidak takut salah.

Jika seorang pembicara menggunakan gaya bicara yang sama dengan orang lain, ini dapat menyebabkan kekhawatiran beretorika. Pada titik ini, dia harus berani, percaya diri, dan tidak takut salah. Memang, seorang penceramah harus menguasai gaya bicara berbagai pembicara hebat.

Misalnya, kecemasan beretorika yang disebabkan oleh pengalaman pribadi atau orang lain yang gagal berbicara karena tekanan publik dapat diatasi dengan menemukan sumber masalahnya, mempersiapkan lebih banyak, dan tampil dengan penuh keyakinan bahwa pengalaman buruk itu tidak mempengaruhinya.

Namun, kecemasan beretorika yang paling umum adalah kurangnya kemampuan dan pengalaman. Oleh karena itu, lebih fokus pada aspek teknis daripada aspek psikologis. Untuk mengatasi masalah ini, Anda dapat memperbanyak latihan, mempelajari gaya bicara yang dapat diandalkan, dan menghilangkan ketakutan yang menghalangi Anda untuk tampil dengan benar.

Selain hal-hal yang sudah disebutkan, seorang publik figur mungkin mengalami kecemasan beretorika ketika diminta untuk berbicara di depan khalayak ramai. Dia adalah selebritas, yang dapat menyebar dan menjadi viral, yang meningkatkan kecemasan.

Cara mengatasi kecemasan beretorika adalah dengan berpikir positif, tidak takut salah, percaya diri, latihan, persiapan, konsentrasi, dan berusaha menghindari tekanan dari orang lain. Untuk menenangkan diri, penting untuk memahami bahwa kecemasan beretorika adalah kondisi psikologis yang alami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun