Mohon tunggu...
Lyfe

Menjadi Pemimpin di Era Modern

6 November 2015   21:58 Diperbarui: 6 November 2015   22:08 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MENJADI PEMIMPIN DI ERA MODERN

Era modern adalah era dimana bidang ilmu pengetahuan, politik, dan teknologi berkembang pesat. Dan juga era dimana suatu hal mudah sekali berganti dengan sesuatu yang baru jika hal tersebut memiliki nilai yang lebih tinggi dengan yang sebelumnya. Di era modern kita akan menemukan hal-hal yang positif dan juga hal yang negatif. Contoh hal-hal yang positif dari era modern adalah kemudahan memenuhi kebutuhan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menambah wawasan serta memunculkan pikiran yang kritis, tersedianya sarana komunikasi dan transportasi, dan lain-lain. Sedangkan contoh hal-hal yang negatif dari era modern adalah lunturnya kekeluargaan karena dalam masyarakat muncul sifat-sifat yang individualism, lunturnya nilai-nilai kesopanan dalam masyarakat, tergerusnya budaya local, masuknya perusahaan asing yang mengancam kelangsungan hidup perusahaan dalam negeri, muncul perilaku-perilaku yang menyimpang dari norma agama dan adat istiadat, dan lain-lain.

Oleh karena itu, kita sangat membutuhkan pemimpin di era modern ini seorang pemimpin yang berkarakter yang bisa memajukan bangsa dan negara Indonesia. Kondisi kepemimpinan Indonesia yang sekarang penuh dengan dilema dan harapan untuk sebuah perbaikan. Pemimpin yang tepat untuk mengantarkan Indonesia menuju sebuah kemakmuran adalah pemimpin yang berkarakter. Beberapa kriteria pemimpin yang berkarater adalah pemimpin yang taat beragama, jiwa religius akan mengantarkan pemimpin yang berkualitas, tegas dan tangkas; pemimpin yang abdi negara berpikiran bijaksana, pemimpin yang abdi negara akan memaksimalkan kemempuannya untuk membela negara meski harus mengorbankan harta, tenaga dan waktu; pengayom masyarakat yang merakyat, pemimpin yang mengayomi masyarakat tanpa pandang bulu, dan tidak menindas rakyat; pemimpin yang bisa membentuk sistem untuk menyaring dampak dari globalisasi di era modern yang sekarang menjadi fokus utama bangsa ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun