Mohon tunggu...
Dhea K
Dhea K Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

Saya merupakan seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Erving Goffman dan Dramatugi

11 Oktober 2022   23:32 Diperbarui: 11 Oktober 2022   23:35 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dengan harapan apa yang mereka tampilkan cukup kuat bagi penonton atau dengan kata lain menguatkan pemikiran penonton/orang lain bahwa dirinya adalah yang ia tampilkan. 

Konsep Dramatugi

Terdapat 2 konsep dalam dramatugi yaitu:

1. Back stage (panggung belakang) merupakan sebuah ruang di mana skenario atau naskah pertunjukan telah ditentukan atau dibentuk oleh 'tim' atau perkumpulan rahasia yang mengatur kinerja setiap aktor dilakukan. Dengan demikian secara singkat bisa disimpulkan bahwa panggung belakang adalah tampilan karakter asli dari aktor tersebut. 

2. Front stage (panggung depan) merupakan bagian pertunjukan yang berfungsi untuk menyatakan keadaan dalam pertunjukan. Panggung depan sendiri terbagi menjadi dua, yaitu setting (adegan fisik yang harus ada jika aktor ingin memainkannya) dan front personal (berbagai perlengkapan sebagai pembahasan perasaan aktor). 

Selanjutnya faktor personal front terbagi menjadi 2 yaitu: penampilan berbagai jenis barang yang memperkenalkan status sosial aktor dan gaya yang memperkenalkan peran seperti apa yang dimainkan aktor dalam situasi tertentu. Dengan kata lain bisa disimpulkan bahwa panggung depan adalah situasi di mana aktor melakukan pencitraan terbaik.

Selanjutnya, Goffman juga membahas mengenai karakter struktural, Goffman menyatakan bahwa sisi depan (front stage) memiliki kecenderungan untuk dipilih (keputusan individu untuk memilih) bukan diciptakan oleh individu tersebut. 

Adapun pandangan lain yang menarik dari perspektif Goffman tentang interaksi, di mana Goffman berpendapat bahwa karena orang (aktor) berusaha menampilkan citra diri yang ideal, seorang individu juga harus mampu untuk menyembunyikan hal-hal tidak sesuai dengan citra ideal yang ingin individu tersebut tunjukkan. 

Manajemen Kesan

Dalam manajemen kesan, Goffman mengatakan mengambil tindakan dapat menciptakan loyalitas yang dramatis sehingga pemirsa tidak mengetahui kepribadian aktor tersebut. Tidak hanya itu tetapi juga berlatih disiplin dramatis mempertahankan rasa kontrol diri, mengatur ekspresi wajah dan nada suara. 

Selanjutnya seorang individu harus berhati-hati kala menggunakan teknik pementasan atau pertunjukan, individu harus membuat serangkaian skrip pertunjukan sebelum tampil agar menghindari hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan. Aktor sosial secara bebas diperbolehkan menggunakan metode atau teknik yang paling disukai dan cocok untuknya. Dengan demikian, secara umum manajemen kesan menunjukan kepada individu untuk melindungi diri dari tindakan yang tidak terduga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun