Mohon tunggu...
Dhea K
Dhea K Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

Saya merupakan seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Erving Goffman dan Dramatugi

11 Oktober 2022   23:32 Diperbarui: 11 Oktober 2022   23:35 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mahasiswa sosiologi tentunya sudah tidak asing lagi dengan sosok tokoh bernama Erving Goffman. Goffman lahir pada tanggal 11 Juni 1922 di Alberta Canada. Goffman mendapatkan gelar sarjana dari University of Toronto, selanjutnya Goffman menerima gelar doktor dari University of Chicago. Goffman juga dikenali sebagai seorang etnografer karena hubungan yang dimilikinya dengan beberapa tokoh antropologi yang cukup erat. 

Buah pemikiran dari Erving Goffman yang paling terkenal adalah karya miliknya mengenai self dalam interaksionisme simbolik yaitu buku "The Presentation of Self in Everyday Life" yang diterbitkan pada tahun 1959. 

Goffman menggunakan konsep self yang dimana sebagian besarnya adalah gagasan dari Mead, terlebih ketika membahas mengenai ketegangan yang ada diantara I dan Me. Ketegangan yang dimaksud oleh Goffman tergambar secara jelas pada karyanya. 

Oleh karena itu Goffman memusatkan pokok perhatiannya kepada dramatugi. Dramatugi sendiri merupakan sebuah pandangan yang dimana melihat kehidupan sosial sebagai sebuah rangkaian pertunjukan, dalam pertunjukan tersebut seorang individu seolah tengah berada di atas sebuah panggung untuk melakukan sebuah pementasan. 

Goffman meninggal pada tahun 1982 dimana pada saat itu Goffman berada pada puncak ketenarannya sebagai seorang sosiolog dan profesor sosiologi di University of California, Berkeley, dan presiden Ivy League dari University of Pennsylvania.

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, yang menjadi pokok fokus pemikiran Goffman adalah isu-isu yang memiliki keterkaitan dengan cara orang berinteraksi dengan menggunakan simbol dan interpretasi, juga perhatian yang sama diberikan pada peran diri sendiri dan orang lain dalam konteks. 

Pada pembahasan mengenai interaksionisme simbolik, Goffman berfokus pada konsep manajemen kesan, jarak peran, dan penyesuaian sekunder. Konsep yang dimiliki ketiganya didasarkan pada konsep dan peran diri sendiri dan orang lain. 

Selain itu, hal lain yang mengambil alih perhatian Goffman adalah mengenai masalah interaksi tatap muka, yaitu interaksi yang terjadi secara langsung atau hubungan yang menjadi dasar pendekatan mikrososiologis dalam analisis sosiologisnya.

Dramatugi

Dramatugi merupakan sebuah inti dari pemikiran yang dimiliki oleh Goffman. Dalam dramatugi sendiri sesungguhnya berfokus pada situasi dimana seorang individu seolah tengah melakukan drama di atas panggung, hal ini merupakan sebuah gambaran yang dibuat oleh Goffman untuk menggambarkan individu dan interaksinya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, peran aktor didalam interaksi dan hubungan pada realitas sosial digambarkan menggunakan skenario oleh Goffman.

Goffman beranggapan kala seorang individu berinteraksi, maka individu tersebut ingin memberikan berupa pengertian mengenai dirinya yang akan diterima oleh orang lain. Individu tersebut juga akan sadar bahwa penonton atau orang lain dapat mengganggu kala ia menampilkan dirinya yang seperti itu. Dengan demikian, individu tersebut yang merupakan seorang aktor, pastinya menyesuaikan diri dengan kontrol penonton atau orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun