Mohon tunggu...
Dhea Faeruz
Dhea Faeruz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa kkn mit dr 13

UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gelar Podcast "Kesetaraan Gender dalam Pandangan Islam"

20 Februari 2022   22:13 Diperbarui: 20 Februari 2022   22:28 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram Dari Rumah (KKN MIT DR) ke-13 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang kelompok 32 gelar podcast dengan tema "Kesetaraan Gender Dalam Pandangan Islam". Mahasiswa KKN MIT DR 13 Kelompok 32 menjadikan bapak Dr. Muhammad Fauzi, M. Ag. sebagai narasumber pada podcast yang berlangsung kurang lebih 22 menit yang ditayangkan melalui channel youtube KKN MIT DR 13 Kelompok 32.

Dalam pemaparannya, gender tidak menjadi masalah ketika tidak menyebabkan ketidak adilan. Menurut beliau, ketidak adilan gender terjadi karena 3 faktor, yaitu budaya patriaki yang mengakar kuat, kebijakan netral gender, dan adanya tafsir agama yang bias gender.

Selanjutnya, bapak Fauzi menjelaskan ketidak adilan atau bias gender tersebut terjadi karena pemahaman agama bukan dari teks agama. Selain itu, beliau juga menjelaskan bahwa sebenarnya islam mengajarkan keadilan dan kesetaraan gender. Hal ini dijelaskan pada ayat Al-Quran bahwa sesungguhnya tidak dibedakan antara laki-laki dan perempuan, keduanya sama-sama memiliki peluang untuk berbuat amal sholeh.

Beliau juga menjelaskan bahwa penyebab munculnya tafsir bias gender dikarenakan adanya tafsir isroiliyat yaitu pemahaman yang telah dibumbui oleh cerita-cerita isroiliyat. Sebagai contohnya yaitu kasus diusirnya Nabi Adam a.s. dan istrinya Hawa. Keduanya sama-sama melakukan kesalahan. Namun karena adanya tafsir isroiliyat, ceritanya menjadi berubah. Menurut tafsir isroiliyat, Nabi Adam digoda oleh iblis tidak terpengaruh. Kemudian iblis mencari strategi yaitu dengan cara menggoda Siti Hawa agar merayu Nabi Adam untuk melakukan kesalahan. Hal tersebut berkaitan dengan konsep gender.

Terakhir, beliau menyampaikan bahwa islam tidak pernah membedakan antara laki-laki dan perempuan. Allah swt. tidak pernah membedakan makhluk-Nya berdasarkan jenis kelaminnya, yang membedakan adalah ketakwaan kepada Allah swt. Semua makhluk-Nya diberi kesempatan untuk berbuat baik dan dikesempatan yang sama juga memiliki peluang untuk digoda oleh setan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun