Hari pertama saat kamu dihadapkan pada sebuah tempat asing, entah harus kemana kamu berjalan, entah kemana kamu harus menuju... Berpuluh-puluh bahkan beribu-ribu orang beraktivitas, yang ada dalam pikiranku hanyalah mencari seseorang yang di kenal, namun itu semua tak mungkin karna akupun bingung harus terus berjalan kemana. Beberapa menit setelah ku terjebak di keramaian itu, terdengar bunyi ponselku.... Kring...kring.... halo???
Temanku menelpon dan menanyakan keberadaanku, dari situlah aku mulai merasa tenang, dan memulai aktivitas baru di RS Waled.
Kamis, 26 April 2012 Jadwal dines ku di Ruang VK (Verlos Kamer) diambil dari bahasa belanda yang berarti kamar bersalin, diruang inilah aku dituntut untuk menjadi seseorang yang benar-benar bisa menyelamatkan nyawa seorang Ibu dan bayi, memang tugas yang sangat berat sekali bagiku, Namun inilah sebuah tantangan yang harus ku lewati.
Ny. D 39 tahun G2P1A0 gravida aterm + PEB artinya Ny. D hamil yang kedua, memiliki 1 orang putra dan belum pernah mengalami keguguran, usia kehamilan cukup bulan dengan Pre-Eklampsia Berat, inilah pasien pertamaku, sebelumnya memang pernah melihat proses persalinan namun rasanya sangat berbeda saat kita sendiri dihadapkan langsung dan dituntut untuk menolong meskipun itu didampingi oleh bidan yang lebih berpengalaman.
Jam 12.00 Ibu datang bersama suami dan keluarganya, setelah dilakukan pemeriksaan dalam pembukaan servik sudah 5 cm (fase aktif) dari sinilah ibu mulai dipantau menggunakan partograf (Informasi klinik / alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik), di fase ini kontraksi uterus ibu semakin kuat, aku hanya bisa membantu ibu untuk terus relaxs dengan cara menarik nafas dari hidung dan mengeluarkannya pelan-pelan melalui mulut serta menganjurkan ibu untuk miring ke-kiri agar janin yang ada dalam uterus ibu tidak menekan vena kava inferior yang dapat menyebabkan asfiksia pada janin.
Jam 13.55 adanya dorongan ibu untuk terus meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol dan tampak kepala janin dari vulva vagina ibu, kemudian ibu dipimpin untuk mengedan, serta memberitahu posisi persalinan yang nyaman bagi ibu salah satunya yaitu setengah duduk, sempatku lihat raut wajah ibu dengan muka penuh keringat dan semangat seorang ayah yang terus memberikan dukungan pada ibu untuk terus berjuang agar putranya lahir dengan selamat, itulah perjuangan orang tua untuk buah hatinya begitu tak ternilai segalanya.
Jam 14.00 Bayi lahir spontan tidak segera menangis dengan lilitan tali pusat, setelah tali pusat diklem dan dipotong serta melakukan rangsangan taktil serta sedot lendir bayipun menangis kuat langsung dilakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini) betapa bahagianya orang tua melihat bayi perempuannya yang cantik dan bersih itu lahir dengan selamat. Ini merupakan pelajaran berharga bagiku, karena aku dapat melihat ketulusan ibu, ketegaran ayah dan perjuangan bayi melewati proses persalinan....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H