Peringatan 10 Muharram menjadi salah satu Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) yang sangat ditunggu-tunggu perayaannya. Karena pada tanggal 10 Muharram inilah momen-momen bersejarah umat Islam terjadi. Selain banyaknya keistimewaan pada bulan ini, banyak juga amalan yang sangat dianjurkan dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Salah satunya adalah menyantuni anak yatim.
Pada tanggal 28 Juli 2023, bertepatan dengan tanggal 10 Muharram 1445 H, kelompok mahasiswa KKN UPI Padaasih berpartisipasi dalam kegiatan PHBI 10 Muharram yang dilaksanakan di RW 11, Dusun 3 Desa Padaasih Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutinan yang dilaksanakan di hampir setiap wilayah RW yang ada di Desa Padaasih setiap tahunnya. Terdapat cukup banyak perlombaan dan kegiatan keagamaan diadakan untuk memeriahkan acara tersebut. Dari mulai lomba adzan, hafidz qur'an, tarian islami, sampai dengan Tabligh Akbar. Selain itu, khusus PHBI 10 Muharram di RW 11, pada hari yang sama dilaksanakan juga kegiatan sosial berupa santunan kepada anak yatim yang ada di Desa Padaasih.
Menurut ketua RW 11, Bapak Ahmad Husen, kegiatan santunan anak yatim ini sudah berjalan selama kurang lebih 7 tahun setiap tanggal 10 Muharram. Setiap tahunnya, ada hampir 100 anak yatim dan atau piatu yang terdaftar menjadi pesertanya. Namun di tahun ini, kurang lebih ada 74 peserta yang terdaftar. Santunan anak yatim ini dilaksanakan pada malam kedua peringatan 10 Muharram. Pelaksanaannya tergolong cukup unik. Karena sebelum ke acara inti santunannya, anak-anak yang menjadi peserta pada santunan ini, akan disambut oleh semacam upacara adat longser sebelum diberi santunan. Selain itu, dalam melaksanakan kegiatan sosial santunan anak yatim ini pun, dibutuhkan pihak pengelola yang baik dan amanah. Karena sebagian besar sumber dana dan atau materi yang didapat berasal dari sumbangan atau donatur. Sumbangan tersebut diserahkan kepada anak-anak yatim dalam bentuk materi berupa uang.
Sebelumnya, pihak panitia mendata seluruh jumlah anak yatim di 15 RW yang ada di Desa Padaasih dengan menyebar semacam surat pendaftaran peserta. Kemudian pihak panitia meminta setiap RW untuk mengumpulkan data tertulis peserta seperti KK dan atau data identitas yang lainnya. Setelah data terkumpul, pada hari pelaksanaannya, anak-anak yang terdaftar akan diberi nomor undian untuk memastikan semua peserta mendapatkan haknya. Tidak hanya itu, mereka pun diberi snack setiap orangnya. Setelah semua peserta berkumpul, mereka diarahkan ke pusat acara dengan disambut oleh penari dan longser dari sanggar yang dikelola oleh Karang Taruna setempat. Tibalah saatnya pada acara inti, di mana dilaksanakan prosesi doa terlebih dahulu, lalu setelahnya penyerahan sedekah ke pada anak-anak yang menjadi peserta santunan anak yatim ini.
Kegiatan sosial santunan anak yatim ini memberikan banyak dampak positif terhadap hubungan sosial masyarakat di Desa Padaasih. Karena di sini, semua peserta diperlakukan dengan baik bahkan istimewa. Selain menjadi ajang kegiatan sosial dan keagamaan, kegiatan ini pun menjadi ajang silaturahmi antar seluruh masyarakat yang ada di Desa Padaasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H