Mohon tunggu...
Dhea Triananda
Dhea Triananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menjaga Kesehatan dalam Ancaman DBD: Trik Ini Ampuh untuk Mencegah Demam Berdarah Dengue!

18 Mei 2023   16:11 Diperbarui: 18 Mei 2023   16:17 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: istockphoto.com 

Tahukah anda di musim penghujan seperti saat ini perkembangbiakan nyamuk terjadi sangat pesat? Memasuki musim hujan, selain terjadinya banjir, hal lain yang perlu diperhatikan adalah penyebaran penyakit.

Salah satu penyakit yang sering muncul saat musim penghujan adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Berbicara mengenai demam berdarah, penyakit ini seakan menjadi topik yang tidak pernah ada habisnya, demam berdarah sendiri masih menjadi masalah kesehatan global yang serius terutama di daerah tropis dan subtropis. Pada umumnya DBD ini disebabkan dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang bervariasi mulai dari gejala ringan hingga parah. Dalam beberapa kasus, gejala DBD yang sering ditemui adalah demam tinggi, nyeri otot dan sendi, kepala terasa sakit, ruam kulit, mual, muntah, dan perdarahan ringan seperti mimisan dan gusi berdarah. Penyakit ini tentu tidak dapat dianggap remeh, sebab dalam kasus yang parah, demam berdarah dapat menyebabkan perdarahan internal, syok, bahkan kematian jika tidak mendapat penanganan dengan tepat. Hasil catatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) per 13 Februari 2023 menunjukkan setidaknya terdapat 2.930 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan 24 kematian di Indonesia.

Lonjakan kasus DBD di Indonesia tentunya perlu mendapatkan perhatian yang ekstra, sebab di musim penghujan seperti saat ini perkembang biakan nyamuk terjadi sangat pesat seiring bertambahnya media-media perkembang biakan nyamuk. Sanitasi yang buruk juga dapat menjadi salah satu faktor yang mempercepat proses penetasan nyamuk, hal ini disebabkan penampungan air yang semula kering menjadi tergenang air sehingga memudahkan proses penetasan larva nyamuk.

        Lonjakan kasus demam berdarah di Indonesia ternyata tidak membuat pemerintah diam saja. Untuk mengatasi lonjakan kasus DBD, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menggencarkan gerakan 3M Plus yang dapat dilakukan di rumah. Adapun langkah 3M meliputi:

1. Menguras

Merupakan kegiatan membersihkan dan membuang  sisa air yang berada di penampungan air. Kegiatan ini bukan hanya membersihkan dan membuang sisa air saja, namun juga menggosok permukaan dinding penampungan air untuk membersihkan kotoran dan jentik-jentik nyamuk yang menempel.

2. Menutup

Kegiatan menutup yang dimaksudkan adalah menutup rapat semua tempat penampungan air apabila tidak digunakan. Selain itu, yang dimaksudkan sebagai menutup adalah menimbun sampah atau barang-barang yang tak terpakai untuk meminimalisir kemungkinan dijadikannya tempat perkembangbiakan nyamuk.

3. Mendaur Ulang

Mendaur ulang atau memanfaatkan barang bekas yang tak terpakai menjadi barang bernilai ekonomis. Hal ini dapat meminimalisir potensi bertambahnya media perkembangbiakan nyamuk. Selain itu, dengan mendaur ulang barang tak terpakai kita dapat menciptakan produk baru yang lebih bermanfaat untuk dipergunakan ulang.

Langkah lain yang dianjurkan pemerintah adalah langkah plus pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terdiri dari:

1. Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk.

2. Menggunakan obat anti nyamuk.

3. Memasang jaring anti nyamuk pada jendela atau menggunakan kelambu saat tidur untuk mencegah masuknya nyamuk ke dalam.

4. Membersihkan lingkungan tempat tinggal untuk menghindari tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

5. Memeriksa dan membersihkan tempat penampungan air.

6. Menempatkan pakaian bekas pakai pada keranjang tertutup.

7. Membersihkan larvasida  pada penampungan air.

8. Memperbaiki saluran air yang terkendala.

9. Menanam tanaman yang memangsa serangga atau memiliki bau yang tidak disukai oleh serangga terutama nyamuk.

Selain menerapkan langkah-langkah yang dianjurkan oleh pemerintah, sebagai masyarakat yang sadar akan penting dan berharganya suatu kesehatan hendaknya kita melakukan upaya kesadaran diri sendiri seperti:

1. Mengikuti dan Menerapkan Anjuran-Anjuran Pemerintah

Kesadaran diri untuk senantiasa mengikuti dan menerapkan anjuran pemerintah perlu ditanamkan pada diri sendiri, sebab dengan mengikuti dan menerapkan anjuran untuk senantiasa hidup bersih dan sehat dapat meminimalisir resiko penularan dan terjangkitnya suatu penyakit pada diri kita sendiri.

2. Edukasi Diri dan Sosialisasi

Edukasi diri dapat dilakukan dengan selalu mencari informasi-informasi ter-update tentang bahaya suatu penyakit terutama mengenai Demam Berdarah Dengue (DBD) dan cara pencegahannya. Selain itu, edukasi diri juga dapat dilakukan dengan mengikuti program-program penyuluhan kesehatan guna mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. Sosialisasikan informasi yang anda dapat kepada keluarga, teman, dan tetangga anda untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menghindari dan mencegah demam berdarah.

3. Pengamatan Lingkungan

Bagi setiap individu penting untuk mengamati dan mengidentifikasi lingkungan yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, sehingga setiap individu maupun masyarakat dapat mengantisipasi penyebaran DBD dan bekerja sama membersihkan lingkungan agar tercipta lingkungan yang bebas resiko penularan penyakit terutama demam berdarah. 

Peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di musim penghujan seperti saat ini tentu memerlukan kewaspadaan yang ekstra sebab dapat mengakibatkan kematian apabila tidak mendapat penanganan yang tepat. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama mengambil langkah penerapan upaya pencegahan DBD yang tepat untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari DBD, mengurangi resiko penyebaran dan meningkatkan kualitas hidup menjadi lebih optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun