Mohon tunggu...
Dhea Maurelta
Dhea Maurelta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Selamat datang di Blog saya, selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Sosok

"Kejahatan Hacker di WhatsApp dan Dampaknya pada Pengguna yang Terjadi Terhadap Ibu Penjual Bakso"

14 Februari 2024   22:08 Diperbarui: 14 Februari 2024   22:18 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era digital yang semakin maju, media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. WhatsApp, sebagai salah satu platform pesan instan terbesar di dunia, telah memfasilitasi komunikasi global dengan lebih dari 2 miliar pengguna aktif setiap bulannya. Namun, popularitasnya tidak luput dari risiko, termasuk kejahatan teknologi seperti serangan hacker yang mengancam keamanan pengguna. Dalam artikel ini, kita akan menginvestigasi fenomena kejahatan hacker di WhatsApp, mencoba memahami bagaimana mereka beroperasi, dampaknya pada pengguna, dan upaya yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari ancaman tersebut.

Sebuah insiden yang telah menimpa seorang ibu penjual bakso disalah satu daerah di Kota Bandung  yang sebelumnya dikenal karena keramahannya dan kualitas masakannya yang lezat. Ibu tersebut, yang bernama (EF), menjadi korban hacker WhatsApp yang mengakibatkan kerugian besar bagi usahanyPeristiwa ini terungkap setelah Ibu (EF) secara tiba-tiba tidak lagi menerima pesanan melalui platform WhatsApp, yang selama ini menjadi jalur utama komunikasinya dengan pelanggan. Awalnya, ia mengira bahwa masalah ini hanya sementara atau disebabkan oleh gangguan jaringan. Namun, kekhawatirannya mulai meningkat ketika beberapa pelanggan menghubungi dan mengeluhkan transaksi yang mencurigakan yang terjadi di akun WhatsApp-nya.

Setelah melakukan penelusuran lebih lanjut, Ibu (EF)n menyadari bahwa akun WhatsApp-nya telah diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hacker tersebut berhasil mengakses percakapan dengan pelanggan serta mengubah nomor rekening yang digunakan untuk pembayaran pesanan. Akibatnya, uang dari beberapa pelanggan yang sudah mentransfer pembayaran masuk ke rekening yang tidak diketahui oleh Ibu (EF).

"Awalnya ada sebuah pesan yang masuk dalam bentuk file yang berisi undangan, lalu Saya klik karena tidak tahu dan tidak mengerti kalau itu bisa membahayakan WhatsApp Saya. Kemudian Saya tanyakan kepada anak Saya apa yang telah terjadi. Lalu, dia bilang itu adalah hacker WhatsApp yang sedang marak kasusnya. Saya merasa tidak percaya bahwa hal seperti ini bisa terjadi pada saya. Saya hanya seorang ibu penjual bakso yang berusaha mencari nafkah untuk keluarga. Namun, ketika saya menyadari betapa seriusnya situasi ini, saya merasa hancur," ujar Beliau dengan nada sedih.

"Iya ya, Bu. Kasus seperti ini bukanlah hal yang jarang terjadi memang. Sangat penting bagi para pengguna internet, terutama para pelaku usaha kecil dan menengah, untuk meningkatkan kesadaran akan ancaman keamanan cyber seperti phishing," ujar Saya.

Sementara itu, masyarakat setempat memberikan dukungan moral dan bantuan finansial kepada Ibu (EF) untuk membantu mengatasi dampak kerugian akibat peretasan WhatsApp tersebut. Banyak dari mereka menyerukan agar pihak berwenang dapat menindaklanjuti kasus ini dengan serius dan menegakkan hukum terhadap para pelaku kejahatan cyber.

Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari ancaman tersebut:

1. Memahami Serangan Hacker di WhatsApp
Serangan hacker di WhatsApp dapat mengambil berbagai bentuk, mulai dari phishing dan malware hingga eksploitasi kelemahan dalam sistem keamanan. Salah satu bentuk serangan yang sering terjadi adalah pencurian akun, di mana hacker menggunakan berbagai metode untuk mendapatkan akses ke akun WhatsApp seseorang, baik melalui teknik phishing atau menyusup melalui kelemahan keamanan yang ada.

2. Dampak Pencurian Akun WhatsApp
Pencurian akun WhatsApp dapat memiliki dampak serius pada pengguna. Hacker yang berhasil mengakses akun dapat mencuri informasi pribadi, termasuk percakapan, foto, dan video. Mereka juga dapat menggunakan akun tersebut untuk menyebarkan malware atau melakukan tindakan kriminal lainnya atas nama pengguna yang diretas, menciptakan konsekuensi hukum dan reputasi yang merugikan.

3. Metode Pencegahan dan Perlindungan
Penting bagi pengguna WhatsApp untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk melindungi akun mereka dari serangan hacker. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain: Aktifkan Verifikasi Dua Langkah (2FA): Memperkuat keamanan akun dengan mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah, yang memerlukan kode verifikasi tambahan selain dari nomor telepon untuk masuk ke akun. Hati-hati terhadap Pesan dan Tautan yang Tidak Dikenal: Jangan mengklik tautan yang mencurigakan atau memberikan informasi pribadi kepada pihak yang tidak dikenal. Perbarui Aplikasi Secara Berkala: Pastikan aplikasi WhatsApp selalu diperbarui ke versi terbaru untuk memperbaiki kelemahan keamanan yang mungkin ada. Waspadai Tanda-tanda Kegiatan yang Mencurigakan: Misalnya, jika pengguna melihat aktivitas yang mencurigakan di akun mereka, seperti percakapan yang tidak diinisiasi oleh mereka, segera ambil langkah-langkah untuk mengamankan akun.


4. Upaya Penegakan Hukum dan Tanggapan Platform
Selain langkah-langkah pencegahan individu, penegakan hukum juga memiliki peran penting dalam memerangi kejahatan teknologi seperti pencurian akun WhatsApp. Penyelidikan dan penuntutan terhadap pelaku dapat menjadi penangkal efektif terhadap serangan hacker. Selain itu, platform seperti WhatsApp juga terus meningkatkan keamanan mereka dengan memperbarui protokol keamanan dan bekerja sama dengan otoritas hukum untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku kejahatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun