Desa Raharja , Jawa Barat - - Kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 3Â
Kampus Mengajar merupakan program  MBKM/Kampus Merdeka yang dibuat oleh Kemendikbudristek untuk mewujudkan pembelajaran di perguruan tinggi yang inovatif serta sesuai dengan kebutuhan para mahasiswa.Â
Kegiatan yang ada di dalam program MBKM meliputi magang/praktik kerja di industri atau tempat kerja lainnya, proyek pengabdian masyarakat di desa, mengajar di satuan pendidikan, pertukaran mahasiswa, penelitian, kegiatan kewirausahaan, studi atau proyek independen, dan program kemanusiaan.
Berdirinya program Kampus Mengajar secara umum bertujuan untuk membantu pembelajaran di sekolah-sekolah akibat terdampak pandemi Covid-19. Mahasiswa berkesempatan untuk menjadi bagian dari kegiatan tersebut serta melaksanakan penguatan pembelajaran terutama literasi dan numerasi bagi siswa.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 24 Januari hingga 29 Juni 2022 di Desa Raharja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Jumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang terlayani oleh program pendidikan Kampus Mengajar di SDIT Asmaul Husna sebanyak 4 orang, dengan melaksanakan  rencana program kerja seperti upaya meningkatkan literasi, numerasi, adaptasi teknologi dan bantuan administrasi.Â
Setiap mahasiswa memiliki berbagai program kerja yang bertujuan untuk memberikan insentif dengan membimbing siswa menuju pembelajaran normal di sekolah. Tanggapan dari berbagai pihak, mendukung penuh harapan agar para mahasiswa dapat menularkan ilmunya dan bermanfaat bagi masyarakat desa Raharja.Â
Di SDIT Asmaul Husna, salah satu program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca dilakukan oleh mahasiswa bernama Dhea Rivalda Fujiastuti di bawah arahan Dosen Pembimbing Lapangan Agus Prianto, S.Si., M,Si Program kerja yang dilakukan adalah Les Literasi yang selalu di lakukan 2 kali dalam satu minggu, yaitu hari Senin dan hari Kamis .
Akan tetapi Les Literasi yang dilaksanakan selain  membaca , siswa dan siswi pun belajar menulis huruf menjadi kata bahkan menjadi kalimat , siswa siswi pun memerlukan dorongan dan motivasi yang tinggi, karena sangat lemahnya minat baca di masyarakat termasuk guru dan sisiwa yang harus banyak membaca untuk dapat menyerap dan memahami ilmu yang didapatnya.
Dari pandangan ilmu sosial, Robinson (1983:6) menyatakan bahwa literasi adalah kemampuan membaca dan menulis secara baik untuk berkompetisi ekonomis secara lengkap. Lebih lanjut dijelaskannya bahwa literasi merupakan kemampuan membaca dan menulis yang berhubungan dengan keberhasilan seseorang dalam lingkungan masyarakat akademis, sehingga literasi merupakan piranti yang dimiliki untuk dapat meraup kesuksesan dalam lingkungan sosial.Â
National Assesment of Educational Progress mengartikan literasi sebagai kemampuan performansi membaca dan menulis yang diperlukan sepanjang hayat (Winterowd, 1989: 5).Â