Mohon tunggu...
Dhea Gita Prajna Paramita
Dhea Gita Prajna Paramita Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

learn languages, enthusiast in art and reading

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Desa Wisata Malasari Lestarikan Budaya di Kecamatan Nanggung

6 Maret 2019   12:58 Diperbarui: 6 Maret 2019   13:08 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sawah dengan sistem terasering di Desa Wisata Malasari | dokpri

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kebudayaan yang sangat beragam. Keberagaman tersebut menjadikan hal-hal seperti etnis, budaya, dan tradisi menjadi kata yang lumrah dikalangan masyarakat. Namun, seiring perkembangan zaman kebudayaan dan keberagaman tersebut telah bercampur dengan budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia. Sehingga terjadilah akulturasi budaya.

Desa Malasari yang ada di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor merupakan desa wisata sekaligus desa budaya. Desa Malasari juga disebut sebagai Desa Wisata Malasari karena di desa tersebut juga terdapat wisata yang dijadikan sebagai sarana untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Kecamatan Nanggung.

Kebudayaan yang terdapat di Desa Wisata Malasari cukup beragam, salah satunya adalah budaya dalam menanam padi. Umumnya menanam padi cukup dengan menanam benih kemudian dialiri melalui saluran irigasi, hal ini berbeda dengan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Nanggung, lebih tepatnya di Desa Malasari.

Menurut Ketua RT Desa Wisata Malasari, pak Surya pada Minggu (24/2/2019) budaya dalam menanam padi dilakukan pada sehari sebelumnya, diawali dengan para warga berkumpul dengan membawa air, kemudian berdoa bersama-sama. Keesokan harinya air yang sudah dibacakan doa dibawa ke sawah dan dicipratkan ke arah tanah yang akan ditanami padi. Selama proses tersebut warga juga melakukan doa bersama, hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT agar mendapatkan hasil panen yang baik.

Hal lain yang dilakukan masyarakat Malasari sebagai upaya untuk melestarikan budaya yang sudah diwariskan secara sinambung dari generasi terdahulu kepada generasi selanjutnya adalah kegiatan rutin Seren Taun. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam sekaligus memeriahkan Tahun Baru Saka. Di Desa Wisata Malasari kegiatan adat Seren Taun rutin dilaksanakan setiap tahunnya pada Jumat pertama di bulan Muharam.

Sebagai generasi muda hal-hal seperti ini terasa cukup asing, namun berbeda dengan Yoga (22) warga asli Desa Wisata Malasari yang juga ikut melestarikan kebudayaan yang ada di lingkunganya.

"Menurut saya, selain untuk melestarikan budaya, kegiatan-kegiatan seperti ini juga bisa memberikan banyak pengalaman untuk saya dan juga bisa bertemu dengan banyak orang-orang penting karena dalam kegiatan seperti ini sering didatangi oleh oleh Walikota dan Bupati serta orang-orang penting lainnya" tutur Yoga.

Desa Wisata Malasari sendiri juga dalam proses pengembangan potensi wisatanya. Menurut pengelola Desa Wisata Malasari, Pak Asep mengatakan bahwa jika kebudayaan Malasari terjaga, pariwisatanya dikembangkan, insyaAllah pendapatan asli daerah juga ikut meningkat. Masyarakat pun juga akan semakin sejahtera.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun