Mohon tunggu...
DHEA FIRSTYANUGRAHARTIKA
DHEA FIRSTYANUGRAHARTIKA Mohon Tunggu... PGSD Universitas Negeri Malang

Saya adalah seorang mahasiswa di bidang pendidikan yang telah menempuh semester 7. Saya aktif untuk ingin tahu secara luas terkait pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Sampah Anorganik Menjadi Bahan Material Bangunan: Guna Mengurangi Tumpukan Sampah dan Menjaga Kelestarian Bumi

27 Desember 2024   00:26 Diperbarui: 27 Desember 2024   06:33 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Abstract 

The processing of inorganic waste into building materials is an innovative solution to reduce the alarming accumulation of waste while supporting environmental preservation efforts. Inorganic waste, such as plastic, glass, and metal, can be recycled into construction materials like paving blocks, bricks, and wall panels that are durable and eco-friendly. This study aims to examine the efficiency and positive impacts of this process on the environment and the economy. The results indicate that recycling inorganic waste not only reduces landfill waste but also creates sustainable building material alternatives. With proper implementation, this initiative can support sustainable development and climate change mitigation.

Keywords: Inorganic waste processing, building materials, recycling, environmental preservation, sustainable development. 

 

Abstrak

Pengolahan sampah anorganik menjadi material bangunan merupakan solusi inovatif untuk mengurangi tumpukan sampah yang semakin mengkhawatirkan sekaligus mendukung upaya pelestarian lingkungan. Sampah anorganik, seperti plastik, kaca, dan logam, dapat didaur ulang menjadi bahan konstruksi seperti paving block, bata, dan panel dinding yang memiliki daya tahan tinggi dan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efisiensi dan dampak positif dari proses ini terhadap lingkungan dan ekonomi. Hasilnya menunjukkan bahwa daur ulang sampah anorganik tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga menciptakan alternatif bahan bangunan yang berkelanjutan. Dengan implementasi yang tepat, inisiatif ini dapat mendukung pembangunan berkelanjutan dan mitigasi perubahan iklim.  

Kata kunci: Pengolahan sampah anorganik, material bangunan, daur ulang, pelestarian lingkungan, pembangunan berkelanjutan. 

PENDAHULUAN

Masalah sampah anorganik menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh masyarakat modern. Sampah jenis ini, seperti plastik, kaca, logam, dan bahan lainnya yang sulit terurai secara alami, terus menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA). Tidak hanya mencemari lingkungan, tumpukan sampah anorganik juga berdampak buruk pada kesehatan manusia dan ekosistem. Oleh karena itu, diperlukan langkah inovatif untuk mengelola sampah ini agar tidak menjadi ancaman bagi keseimbangan lingkungan.

Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah mengolah sampah anorganik menjadi material bangunan. Pendekatan ini tidak hanya berkontribusi pada pengurangan limbah di TPA, tetapi juga mendukung pemanfaatan sumber daya yang lebih efisien. Dengan meningkatnya kebutuhan akan material bangunan di tengah pesatnya pembangunan infrastruktur, upaya ini dapat menjadi solusi ganda yang mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus menyediakan alternatif bahan bangunan yang lebih ramah lingkungan.

Teknologi pengolahan sampah anorganik telah berkembang pesat dan memungkinkan daur ulang sampah menjadi bahan konstruksi seperti paving block, bata ringan, dan panel dinding. Proses ini melibatkan inovasi dalam pemilahan, penghancuran, dan pencetakan limbah anorganik menjadi produk bernilai tinggi. Selain itu, pengolahan ini mampu mengurangi penggunaan bahan baku alami seperti pasir dan batu, sehingga turut menjaga keberlanjutan sumber daya alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun