Mohon tunggu...
dhea pebyana
dhea pebyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Nelayan Belawan dalam Ekosistem Laut

13 Juli 2024   14:02 Diperbarui: 13 Juli 2024   14:06 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto bersama salah satu nelayan yang berada di belawan

Ekosistem laut memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan dan keberlanjutan para nelayan. Kesehatan ekosistem laut langsung mempengaruhi hasil tangkapan, mata pencaharian, dan kesejahteraan komunitas nelayan. Laut menyediakan ikan dan hasil laut lainnya yang menjadi sumber penghidupan utama bagi nelayan. Keberlanjutan stok ikan sangat penting untuk memastikan bahwa nelayan dapat terus menangkap ikan dalam jangka panjang. Keanekaragaman spesies di ekosistem laut mendukung berbagai jenis penangkapan ikan, mulai dari ikan pelagis hingga ikan demersal. Habitat seperti terumbu karang dan hutan bakau menjadi tempat pemijahan dan asuhan bagi banyak spesies ikan yang bernilai ekonomi. Keseimbangan dalam ekosistem laut memastikan bahwa rantai makanan berjalan dengan baik, yang pada akhirnya mendukung populasi ikan yang stabil. Menjaga ekosistem laut sangat penting karena memiliki dampak yang luas bagi kehidupan manusia terutama bagi nelayan itu sendiri.

"Rusaknya lingkungan akan berakibat kepada pengurangan hasil atau peradaban ekosistem ikan akan rusak, Jadi kalau ditanya masalah tetap menjaga pasti nelayan itu lebih menjaga supaya ekosistem laut tidak tercemar, otomatis menunjang penghasilan nelayan itu sendiri. Contoh menjaga itu kita menggunakan boat yang ramah lingkungan yang tidak mengeluarkan asap ataupun kotoran minyak, kedua kita menggunakan alat tangkap yang tidak merusak lingkungan berupa pancing dan tanggul itu tidak akan rusak, ketiga dia bisa kami tuh ada namanya juga grup lain yang ada di belawan ini juga ada penanaman pohon baku namanya hidup lahan yang gundul akan ada penanaman jadi enggak ada lagi cerita nilai tradisional itu akan merusak lingkungan" terang Pak Mahadi selaku nelayan di Pelabuhan nelayan. 

Dan ada beberapa tantangan dan kendala yang di hadapi oleh nelayan Pelabuhan belawan tantangannya sudah jelas yang pertama adalah iklim. Dampak perubahan iklim itu pasti ada Gak pun namanya dalam pencarian ikan Macam petani Karena iklim sekarang ini kan tidak bisa dipastikan secara meteorologi pun di dalam biopsika BMKG itu pun sekarang ini bingung tiba-tiba di bulan kemarau hujan banjir dimana-mana itu udah terbukti jadi nelayan itu tak akan bisa merusak lingkungan. Pemerintah mendorong hidup penelainan ini lebih dimakmurkan nah tidak akan merusak lingkungan sama dengan petani tidak akan dapat merusak lingkungan yang bisa merusak lingkungan itu kan kita bilang pabrik itu pasti merusak lingkungan dengan asap pembuangan, limbah mereka yang dibuang sembarangan. Termasuk limbah rumah tangga, masalah sampah ibu rumah tangga. Tapi kalau nelayan tak akan ada merusak. Bahkan ya lebih baik lagi merawat supaya ekosistem kelautan atau ikan-ikan itu terjaga bahkan lebih banyak. Sehingga bisa berpenghasilan lebih banyak lagi untuk menghidupi mereka dalam keluarga nelayan.

Jelas Pak Mahadi "Kalau untuk penangkapan ikan itu tergantung pada pasang surut. Jika pasang itu kan di sini ada steamnya pasang mati, itu air tidak timpas, jadi kendala untuk nelayan ini mereka tidak bisa turun, bahkan libur tidak bisa mencari penghasilan jadi jika pasang mati atau pasang tidak timpas, itu nelayan pada banyak mancing ikan, nanti hasilnya berapa kilo atau 10 kilo itu dijual ke pengumpul Jadi kalau pasang timpas dia bisa cari udang kerang ciput itu pun dikumpulkan oleh yang namanya ada pengumpul atau agen pengumpul ikan Atau dijual ke pasar tradisional."

Jadi, Ekosistem laut adalah lingkungan kompleks yang meliputi berbagai organisme dan interaksi antar mereka, serta dengan lingkungannya. Namun, ekosistem laut saat ini menghadapi berbagai masalah serius seperti perubahan iklim, pencemaran, overfishing, dan kerusakan habitat. Pencemaran laut, seperti limbah plastik dan polusi kimia, merusak kehidupan laut mulai dari plankton hingga mamalia laut, serta mempengaruhi manusia melalui rantai makanan. Overfishing atau penangkapan ikan berlebihan mengancam keberlanjutan sumber daya ikan, mengganggu ekosistem dan mata pencaharian nelayan. Perubahan iklim menyebabkan kenaikan suhu laut, asam laut, dan perubahan pola musim, yang semuanya mempengaruhi organisme laut dari koral hingga ikan migrasi. Kerusakan habitat, termasuk penghancuran terumbu karang dan hilangnya padang lamun, mengurangi keanekaragaman hayati laut dan menurunkan ketahanan ekosistem terhadap perubahan. Pemahaman dan tindakan bersama diperlukan untuk melindungi dan memulihkan ekosistem laut agar dapat berfungsi dengan baik untuk generasi mendatang serta memastikan kelangsungan hidup manusia yang bergantung pada sumber daya laut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun