Â
Frozen food atau makanan beku telah mengalami perjalanan panjang sejak pertama kali ditemukan. Dulu, frozen food dikenal sebagai solusi sederhana untuk mengawetkan makanan.Â
Namun, dengan berkembangnya teknologi dan perubahan gaya hidup, industri makanan beku kini menjadi pilihan yang praktis bagi banyak orang, termasuk saya.Â
Sebagai seorang ibu dengan dua anak, makanan beku seringkali menjadi solusi cepat untuk menu keluarga, terutama dalam situasi darurat, makanan beku ini sangat membantu.
Sejarah frozen food
Industri makanan beku dimulai pada awal abad ke-20. Pada tahun 1920-an, Clarence Birdseye, seorang ahli biologi asal Amerika Serikat, menemukan teknik blast freezing, yaitu metode pembekuan cepat yang dapat mempertahankan kualitas makanan lebih lama.Â
Penemuan ini menjadi titik awal dari revolusi dalam cara penyimpanan makanan, memungkinkan masyarakat untuk menyimpan makanan dalam jangka waktu lama tanpa mengurangi rasa dan nutrisinya.Â
Sebelum penemuan ini, makanan sering kali rusak atau kehilangan rasa jika disimpan terlalu lama. Dengan metode ini, industri makanan beku terus berkembang dan memberikan solusi praktis bagi kebutuhan pangan sehari-hari.
Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi pembekuan telah mengalami kemajuan yang signifikan. Salah satu inovasi terbesar dalam industri ini adalah Individually Quick Frozen (IQF), yaitu teknologi yang memungkinkan pembekuan bahan makanan secara cepat dan terpisah.Â
Dengan teknik ini, kualitas produk seperti sayuran, buah-buahan, dan daging dapat tetap terjaga, baik dari segi rasa, tekstur, maupun nutrisi.Â
Selain itu, teknologi pengemasan makanan beku juga berkembang pesat. Kemasan modern dirancang tidak hanya untuk memperpanjang umur simpan produk, tetapi juga untuk mengurangi limbah plastik dan dampak lingkungan.