Hari Senin sering kali menjadi tantangan bagi banyak orang. Tugas menumpuk, tenggat waktu semakin dekat, dan sisa-sisa kemalasan akhir pekan masih terasa.Â
Namun, ada solusi efektif untuk mengatasi penumpukan tugas di awal minggu yaitu dengan menggunakan teknik manajemen waktu pomodoro.
Teknik pomodoro dikembangkan oleh Francesco Cirillo pada akhir 1980-an, kata pomodoro yang berarti "tomat" dalam bahasa Italia, diambil dari alat timer berbentuk tomat yang digunakan Cirillo saat pertama kali memperkenalkan teknik ini.Â
Prinsipnya adalah memecah waktu kerja menjadi sesi 25 menit yang intensif, diikuti dengan istirahat singkat selama 5 menit. Setelah empat sesi, pengguna dapat beristirahat lebih lama, sekitar 15-30 menit.
Mengapa teknik pomodoro efektif dan apa manfaatnya?
Teknik ini sangat efektif untuk beberapa alasan. Pertama, pembagian waktu kerja menjadi interval kecil membantu mengurangi risiko kelelahan mental.Â
Studi dari American Psychological Association menyatakan bahwa fokus selama periode singkat diselingi istirahat dapat meningkatkan performa kognitif dan memperbaiki daya ingat.Â
Pomodoro juga membantu menjaga motivasi karena setiap tugas yang terselesaikan dalam satu sesi memberikan rasa pencapaian kecil yang signifikan.
Kedua, teknik ini mendukung manajemen tugas yang lebih efisien. Menggunakan timer membuat waktu menjadi lebih nyata, sehingga dapat menghindari penundaan.Â
Menurut penelitian dari Journal of Experimental Psychology, penggunaan batasan waktu dapat mengurangi kecenderungan seseorang untuk menunda pekerjaan, yang sering menjadi masalah besar di awal minggu kerja.
Penelitian dari Universitas Utrecht di Belanda mengungkapkan bahwa teknik seperti pomodoro meningkatkan deep work atau kerja mendalam, yang memungkinkan individu mencapai hasil optimal dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan kerja tanpa struktur.Â