Meneladani Sifat Rasulullah SAW untuk Menjadi Manusia yang Bermanfaat di Era Individualisme dan Modernisasi saat Ini

Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya." (HR. Ahmad) 

Rasulullah SAW adalah contoh terbaik dalam menjalani kehidupan yang penuh manfaat bagi orang lain. 

Di tengah era modern yang sering kali menonjolkan kepentingan pribadi, ajaran beliau tentang kasih sayang, kepedulian, dan solidaritas sosial tetap relevan. 

Menjadi manusia yang bermanfaat bukan hanya sebuah pilihan, tetapi kewajiban dalam Islam, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW dan diperintahkan dalam Al-Qur'an.

Modernisasi dan individualisme mungkin memberikan tantangan baru bagi umat Islam, tetapi dengan meneladani sifat Rasulullah SAW, kita dapat membangun kehidupan yang lebih seimbang dan bermakna, baik untuk diri sendiri maupun bagi orang lain. 

Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Hujurat: 13, 

"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa." 

Takwa dan kebajikan kepada sesama adalah jalan untuk meraih kemuliaan, baik di dunia maupun di akhirat.

Sikap dermawan dan kepedulian sosial

Rasulullah SAW adalah contoh terbaik dalam hal kepedulian terhadap sesama. Beliau selalu berusaha membantu siapa pun, terutama mereka yang membutuhkan, tanpa memandang latar belakang. 

Sikap ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah: 195,