Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - mengurus rumah tangga

Thinking extrovert

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berani Berkata "Tidak", Kunci Menetapkan Batasan dan Menjaga Kesehatan Mental

12 September 2024   08:02 Diperbarui: 12 September 2024   08:25 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buku tak apa-apa tak sempurna. Foto:dokumentasi pribadi/choirunisa

"Kita sering kali takut jika menolak permintaan orang lain, mereka akan berpikir kita egois atau tidak peduli. Kebutuhan untuk diterima secara sosial membuat kita cenderung mengesampingkan kebutuhan pribadi," Dr. Susan Newman (Psikolog Klinis)

Di tengah tuntutan hidup yang semakin tinggi, banyak orang merasa sulit untuk mengatakan "tidak" kepada orang lain. 

Bagi sebagian besar, menolak permintaan atau tawaran sering kali dianggap sebagai tindakan tidak sopan atau kurang peduli. 

Namun, kemampuan untuk menolak dengan tegas justru memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kualitas hidup. 

Ketidakmampuan untuk berkata "tidak" dapat berujung pada kelelahan, stres, bahkan gangguan keseimbangan hidup.

Mengapa mengatakan "tidak" terasa sulit?

Psikolog klinis Dr. Susan Newman dalam bukunya The Book of No menjelaskan bahwa banyak orang merasa tertekan untuk selalu mengatakan "ya" karena takut tidak disukai atau ingin menjaga hubungan baik. 

Penelitian dari American Psychological Association (2015) mendukung hal ini. Studi menunjukkan bahwa individu yang sulit menetapkan batasan personal lebih rentan terhadap stres dan kecemasan. 

Kebiasaan selalu memenuhi permintaan orang lain tanpa memperhitungkan kapasitas pribadi dapat membuat seseorang merasa kewalahan dan kehilangan kendali atas waktu serta energi mereka.

Dampak negatif dari selalu berkata "ya"

Kebiasaan selalu menyetujui permintaan orang lain tidak hanya menguras fisik dan mental, tetapi juga bisa berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari.

Studi serupa oleh Flett, Hewitt, dan Su (2016) menemukan bahwa mereka yang mampu mengatakan "tidak" lebih puas dengan hidupnya dan memiliki tingkat stres yang lebih rendah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun