Nak, memahami cara memakai uang lebih penting dibandingkan dengan memahami cara mencari uang.-Kutipan dalam buku "Nak, Belajarlah Soal Uang"
Warisan tidak melulu soal uang/harta benda, melainkan mewarisi ilmu tentang uang sebenarnya jauh lebih penting. Seberapa banyak anak-anak yang mendapatkan warisan yang pada akhirnya habis tidak tersisa, bahkan hidupnya jauh dari kata sejahtera. Padahal sebelumnya mereka mungkin memiliki banyak warisan dari orang tuanya.
Mungkin banyak dari kita tidak mendapati ilmu tentang bagaimana mengelola uang dari orang tua, tetapi percayalah banyak ilmu yang bisa kita pelajari dengan mudah mendapatinya. Contohnya dari buku berjudul "Nak, Belajarlah Soal Uang" Karya Jeong Seon Yong berisi pelajaran tentang uang dari seorang ayah kaya dari Korea.
Belajar tentang uang dan ekonomi sama dengan mempelajari dasar kehidupan. Jangan menjalani kehidupan yang mengharuskanmu bergantung pada orang lain karena tidak memiliki uang. Tapi, kendalikanlah hidupmu secara mandiri. Semoga kehidupanmu bisa berdiri tegak di atas dasar permukaan yang kokoh.-Kutipan dari Bab "Nak, Pernikahan adalah Perjanjian Menyangkut Ekonomi"Â
Buku ini cukup laris, sampai Februari 2024 bahkan sudah cetakan ketujuh. Dalam bahasa Indonesia buku ini diterbitkan melalui Penerbit Gramedia Pustaka Utama, dengan jumlah halaman 286 halaman.
Jeong Seon Yong sebelumnya bekerja di industri distribusi selama 25 tahun dan menjalani karier di Lotte Mart. Setelah pensiun di tahun 2020, dia menerbitkan seri "Nak, Belajarlah Soal Uang" dalam blog Never Cafe yang membahas soal properti. Pengikutnya lebih dari 1,51 juta orang.Â
Jeong menceritakan bagaimana kehidupannya selama ini, bagaimana kebiasaannya dalam memperlakukan uang yang pada akhirnya hidupnya tertolong karena istrinya yang begitu ketat dalam menabung dan berinvestasi. Ketika pensiun barulah ia menyadari bahwa betapa pentingnya ilmu tentang uang. Belajar dari seorang istri yang terbilang sangat gila menabung bahkan menurutku "tidak menikmati hidup" dia benar-benar menghitung pengeluarannya untuk membeli properti dan masa depan, rela makan sederhana dan menggunakan pakaian seadanya ketika dirumah.
Semua balik lagi ke cara pandang masing-masing orang dalam menikmati uang, mungkin ada beberapa hal yang tidak terlalu pas dengan cara pandang saya dengan gaya terlalu hemat sang ibu yang diceritakan dalam buku tersebut, yang pasti dari buku ini mengingatkan saya bahwa uang itu ada ilmunya dan sebagai orang tua sangat perlu mengajarkan ilmu bagaimana cara mengelola uang ke anak-anak agar kelak ia dewasa bisa bertanggung jawab dan menggunakan uang dengan bijak.Â
Sebagai penutup ada kutipan yang hangat dari buku ini,
Buku adalah sajian terhangat yang bisa Ayah berikan. Buku ini berisi ketulusan hadi Ayah, dengan cara mengeluarkan segala yang ada di hati Ayah sejak lama. Ayah dan ibumu hingga sekarang selalu berusaha memberikan hidangan hangat tersebut, dengan rela kami hidup sederhana. Tetapi, hidangan tersebut hanya ada ketika kamu masih bersama orang tuamu. Ini alasan kenapa Ayah menyuruhmu untuk belajar tentang ekonomi sendiri.-Kutipan dari Bab "Tetaplah Buka Matamu di Malam hari"