Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Umbul Ponggok, Bunaken van Klaten

5 Januari 2015   16:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:47 3113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_388610" align="alignnone" width="640" caption="Pepohona besar mengelilingi umbul Ponggok dengan air yang jernih. Seorang pengunjung sedang ber-snorkling menikmati pemandangan bawah air yang berisi berbagai jenis ikan (dok.pri)"][/caption]

Jajaran pohon Gayam (Inocarpus fagifer) menggelilingi hampir separo umbul. Air yang jernih berlimpah-limpah terus saja mengalir seoalah tiada habisnya. Warna-warni Ikan Nila (Orheochormis niloticus) nampak jinak, Lincahnya ikan Mujair (Opheochormis musambicus) dan Sepat (Trichogaster sp) berkeliaran kesana kemari menghiasi air yang jernih. Klaten adalah salah satu kabupaten yang beruntung karena bentang alamnya yang menyumbangkan banyak sekali sumber mata air yang melimpah.

Beberapa perusahaan air minum menanamkan investasinya untuk memproduksi air minum dalam kemasan, begitu pula dengan PDAM yang mengalirkan air berkualitas kerumah-rumah penduduk di perkotaan. Sektor pertanian, perikanan  pariwisata pun ikut kecipratan peruntungan dengan keberadaan mata air yang melimpah. Keberadaan umbul memberikan pemasukan juga bagi penduduk sekitar karena kini para pelancong sudah mulai berdatangan sehingga mampu menggerekan nadi-nadi perekonomian dari sektor wisata.

Sebut saja Umbul Cokro atau Umbul Ponggok yang saat ini sedang naik daun. Pada tahun-tahun sebelumnya keberadaan umbul hanya digunakan sebagai sumber air bersih untuk PDAM, mandi, dan mencuci. Kini semakin gencaranya pemberitaan terutama lewat jejaring media sosial keberadaan umbul tak lagi dipandang sebelah mata. Kini umbul sudah menjadi tujuan wisata lokal bahkan ada juga yang jauh-jauh dari luar kota untuk melancong menuju umbul. Rasa penasaran yang kemudia berubah menjadi ketagihan, menjadi alasan para pelancong untuk datang dan kembali datang lagi.

[caption id="attachment_388611" align="alignnone" width="640" caption="Umbul ponggok nampak dari jalan besar yang hanya dibatasi oleh pagar tembok (dok.pri)."]

14204236552114922243
14204236552114922243
[/caption]

Umbul Ponggok yang berada di desa Ponggok, Kecamatan Polah Harjo, Klaten-Jawa Tengah kini menjadi ikon di kabupaten yang terletak di lereng timur Gunung Merapi. Umbul Ponggok semakin naik daun manakala ada yang menyamakanya dengan Bunaken Air Tawar, karena air yang jernih dan banyaknya ikan yang berkeliaran di dalamnya. Umbul ini sudah ada sejak lama, ditandai dengan adanya beberapa pohon Gayam yang ada di pinggirnya. Secara ekologis pohon gayam berperan penting dalam keberadaan air. Perakaran pohon gayam mampu menyimpan air dalam jumlah banyak, sehingga bisa menjaga kuantitas jumlah air di umbul.

Para pelancong tak lagi hanya menikmati mata air jernih dari atas, tetapi kini sudah tersedia fasilitas layaknya penikmat terumbu karang. Dengan ber-snorkling para pelancong bisa menikmati jernihnya air sambil melihat ikan mas berwarna merah, kuning, oranye, putih dan hitam. Ikan-ikan di sini sudah familiar dengan keberadaan para pelancong yang berenang sehingga akan tetap tenang. Inilah yang membuat menarik umbul Ponggok ini sehingga mampu mengundang para pelancong. Pada hari libur pelancong bisa membludak hingga 500-600.

[caption id="attachment_388612" align="alignnone" width="640" caption="Ikan-ikan nampak tidak terusik dengan aktivitas manusia. Ikan yang tidak agresif ini acapkali menjadi obyek fotografi bawah air yang menarik pengunjung (dok.pri)."]

1420423717670964799
1420423717670964799
[/caption]

Fotografi bawah air tak lagi menjadi monopli para fotografer profesional semata. Para fotografer pemula, atau mereka yang hanya memotret dengan kamera ponsel bisa berfoto ria di dalam air. Para pengelola menyediakan dan menyewakan pembungkus kamera kedap air. Ada juga yang menyediakan jasa laminating kamera ponsel. Ponsel yang yang sudah di laminasi dengan plastik bening. Penduduk sekitar cuka ketiban rejeki nomplok karena lahan rumah atau pelatarannya digunakan sebagai lokasi parkir dadakan. Desapun juga mendapat pendapatan dari retribusi tiket masuk, dan bagi hasil dari jasa parkir. Sebuah simbiosis mutualisme, saat alam menyediakan kelimpahan dan dikelola dengan baik, niscaya akan menghasilkan kemakmuran.

[caption id="attachment_388613" align="alignnone" width="640" caption="Fotografi bawah air tak semata monopoli fotografer profesional. Dengan kamera ponsel atau saku sudah bisa berfoto ria dan pengelola umbul Ponggok menfasilitasinya. Simbiosis mutualisme yang coba di gelar di sana (dok.pri)."]

14204238072031001995
14204238072031001995
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun