Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menjaga Air Kehidupan di Bumi Sumbawa

30 Januari 2015   18:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:05 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_394021" align="aligncenter" width="512" caption="Secala berkala kualitas air di lokasi tambang dan di sekitarnya selalu dipantai. Nampak seorang petugas dari divisi lingkungan hidup dengan mengambi contoh air untuk di uji kandungan logam terlarutnya (dok.pri)."][/caption]

"Bagaimana dengan mikroorganisme dalam lingkungan ekstrim, contohnya dalam air asam tambang..?" sebuah pertanyaan saya kepada salah seorang staff lingkungan PT.NNT yang belum terjawab saat itu. Ekspektasi saya bermunculan deras bak mengalirnya ore dalam belt conveyor. Apakah belum diteliti, apakah lupa dengan pertanyaannya, apakah enggan untuk menjawab, atau sebuah tanda tanya yang tidak perlu dijawab. Saya tidak akan terus mengejar untuk mendapat jawaban tersebut, tetapi mencoba mencari sendiri apa jawabnya pada alam.

Bersama pak Alex dan rekan-rekan saya menumpang mobil berkabin ganda dengan mesin 4 percepatan. Pagi yang sangat cerah ini saya mencoba mengekor staf dari divisi lingkungan hidup untuk melakukan pemantauan kualitas air dari hulu hingga hilir. Sebuah konsekuensi logis dari sebuah pertambangan adalah kerusakan lingkungan. Untuk mengambil material dari dalam bumi, jalan satu-satunya adalah merusak lingkungan alam di permukaannya yang akibat langsungnya adalah terjadi alif fungsi ekologi.

[caption id="attachment_394022" align="aligncenter" width="512" caption="Jalan menuju hulu sungai, yang sudah berubah menjadi hijau pasca tambang (dok.pri)."]

14225908451784193313
14225908451784193313
[/caption]

Air yang merupakan kebutuhan vital secara langsung akan terkena dampaknya dari proses pertambangan. Memang tidak bisa dihindari, tetapi bisa di akali dan dimininalisir untuk menekan tingkat kerusakan. Beruntung hari ini saya mendapat kesempatan bagaimana cara mengakali air kualitas nomer satu di bumi sumbawa ini diperlakukan dengan istimewa, sedangkan air bemasalah tak kalah hebatnya mendapat sentuhan dari sisi ilmiah. Para pakar lingkungan jauh-jauh sudah memikirkan dan melakukan tindakan terhadap guncangan alam dari proses pertambangan.

Di ujung stockpile bagian atas mobil berhenti, kerana akses jalan yang terputus. Pak Alex dan 2 rekannya nampak sibuk mempersiapkan peralatan untuk berbagai uji parameter, baik secara fisika, kimia dan biologis. Pekerjaan keseharian orang-orang lingkungan di PT.NNT sehingga sepertinya sudah hafal tentang proses pengujian, baik dari segi peralatan, reagen dan dokumentasi. Kotak-kotak kedap air dibuka untuk menggelar peralatan bak, pedahang yang membuka galeri jualannya.

Kami berjalan menyusiri jalan setapak yang penuh dengan tanaman Legume. Legume atau kacang-kacangan sengaja ditanam di sini, sebab sebelumnya adalah lahan tambang. Sebelumnya lahan ini adalah bebatuan, lalu dilakukan penimbunan dan diratakan, kemudian ditutup dengan tanah/top soil. Tahap akhir adalah dengan penanaman tumbuh penutup tanah/cover crop dan yang paling efektif adalah kacang-kacangan. Tanaman ini memilik peran sebagai; penahan air hujan, menjaga dari aliran permukaan/runoff, menciptakan mikro klimat, menambah masa tanah, shelter bagi flora dan fauna lain dan sebagai media remidiasi pasca tambang.

[caption id="attachment_394023" align="aligncenter" width="512" caption="Keberadaan serangga bisa menjadi bioindikator kualiatas air dan klimat (dok.pri)."]

1422590947776006967
1422590947776006967
[/caption]

Langkah kami terhenti disebuah sungai kecil yang menjadi aliran dari mata air dari atas bukit. Botol-botol sampel dipersiapkan untuk mengambil contoh air untuk di uji di lapangan dan laboratorium. Dengan sigap salah satu staf turun ke aliran sungai yang banyak dihinggapi oleh Capung (Aescana sp) yang menjadi indikator perairan yang baik karena serangga ini tidak mau di air yang buruk, keruh dan tercemar. Ikan-ikan seribu (Poecilia reticulata) juga nampak berkeliaran kesana-kemari.

Banyak parameter yang diukur kuantitasnya dan dari lapangan langsung bisa memperoleh data. Sebuah alat multitester digunakan untuk mendapatkan besaran keasaman air (pH), Oksigen terlarut (OD), Kebutuhan Oksigen Kimia (COD), suhu air, dan tingkat kekeruhan. Untuk beberapa parameter seperti, mikroorganisme coliform, kebutuhan oksigen biologis, dan logam-logam terlarut akan dianalisa dilaboratorium. Sepintas saya bertanya tentang baku mutu air di sini, ternyata masih bagus dan layak untuk konsumsi "jelas saja dari mata air, bagaimana yang dibawah..?" ledek saya dan mereka pun tertawa.

[caption id="attachment_394024" align="aligncenter" width="512" caption="Pengujian langsung dilakukan di tempat, ada juga yang harus di laboratorium (dok.pri)."]

142259103662200895
142259103662200895
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun