[caption caption="Terumbu karang di Teluk Benete-Sumbawa bisa menjadi lokasi penelitian senyawa biokatif untuk kepentingan medis (dok.pri)"][/caption]Indonesia memiliki wilayah dengan komposisi 70% laut dan 30% darat dengan garis pantai sepanjang 93.093 km yang masuk menjadi 10 negara dengan garis panjang terpanjang di dunia. Kekayaan laut menjadi salah satu sumber daya yang melimpah namun tidak banyak yang dimanfaatkan secara optimal.
Ada 3 ekosistem yang ada di sepanjang garis pantai, yakni; mangrove/bakau, lamun, dan terumbu karang. Terumbu karang menjadi salah satu ekosistem yang besar di pesisir laut dengan luasan 85.000 km dan menjadi 12 – 15% luas terumbu karang dunia. Saat ini ekositem terumbu karang dimanfaatkan sebatas sebagai fungsi ekologis dan wisata. Fungsi ekologis bagi terumbu karang seperti; peredam arus gelombang, tempat pemijahan ikan, indikator kualitas perairan, tempat perlindungan ikan dan lain sebagainya. Dari sektor wisata, terumbu karang menjadi atraksi wisata snorkeling dan menyelam.
[caption caption="Terumbu karang di Karimunjawa yang masih bagus kondisinya, bak apotek hidup dan gudang warna (dok.pri)."]
Di laut terdapat ribuan fauna laut, 107 jenis virus, 106 spesies bakteri, 103 jamur, dan 103 mikro laga yang potensial untuk diambil senyawa bioaktifnya. Senyawa bioaktif ini bisa menjadi bahan dalam bidang farmasi untuk obat bagi beragam jenis penyakit. Beberapa organisme laut mampu menghasilkan senyawa untuk antikanker, antivirus, antibiotik dan penghilang rasa sakit. Potensi senyawa bioaktif inilah yang nantinya menjadi potensi dalam dunia medis.
[caption caption="Senyawa bioaktif pada terumbu karang dan manfaatnya dalam bidang medis (biosmagz.com)."]
[caption caption="A. Karang Acropora dan B. Bakteri pada karang Acropora yang menghasilkan pewarna alami (permi.or.id)"]
[caption caption="Peneliti sedang mengambil sampel bakteri dari terumbu karang yang nantinya akan dijadikan sumber pewarna alami (dok.pri)."]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H