Sekitar 2000 tahun yang lalu, sebuah sejarah besar tertoreh dari dalam kandang. Waktu itu lahir seorang anak yang nantinya akan memiliki pengikut terbanyak di muka bumi ini. Yesus, lahir di sebuah kandang domba. Sebentar lagi mungkin, sejarah kecil itu juga akan lahir dari sebuah kandang kerbau yang jauh lebih lama dari Yesus.
Deretan bukit barisan dari Lampung hingga Aceh menyimpan rahasian besar dari masa lampau yang belum terkuang. Bukit-bukit batu gamping itu menyimpan banyak misteri. Belum lama ini, bukit gamping di Kalimantan Utara tercetak dalam sejarah jurnal Nature. Ada lukisan cadas di dalam gua yang merupakan peninggalan prasejarah. Jauh sebelum di Kalimantan ditemukan, gua Leang-leang Sulawesi Selatan juga ditemukan lukisan berumur 40 ribu tahun.
Saya bersama tim peneliti dari Balai Arkeologi Sumatera Selatan menyambangi bukit ini karena ada temua prasejarah. Bersama Mas Rully selaku ketua riset kami diajak masuk di Gua Kandang Kerbau. Sepintas aneh, ada gua yang diberi nama kandang.
Di sebuah dinding di ketinggian 3,5 m terdapat lukisan gua dengan corak hitam. Sepintas mata saya menerjemahkan sebagai seekor burung, burung merak tepatnya. Pola ekor yang panjang mirik dengan merak. Benang merah yang bisa saya tarik mengapa melukis merak, burung ini mudah diingat dan dilukis dan berciri khas. Sisi lain, burung ini masih ada di hutan di sekitar sini.
Warna lukisan di sini berbeda dengan yang ada di Kalimantan dan Sulawesi, karena di sana menggunakan bahan oker sejenis tanah liat berwarna merah. Di sini, lukisan berwarna hitam dan belum disimpulkan dari bahan apa. Menjadi pertanyaan saya, apa benar ini lukisan prasejarah?
Saya mengintup lukisan tersebut dengan kaca pembesar. Lukisan tersebut sudah ditimpa oleh lichens atau lumut kerak. Bisa saja ini lukisan lama, tetapi tidak tahu kapan tepatnya umur lukisan ini. Persoalan itu kapan dilukis, hanya hasil riset yang bisa menjawab. Sedikit sampel diambil untuk dianalisis guna mengetahui umur lukisan melalui Carbon 14. Dengan menghitung paruh waktu, bisa diperkirakan usia dari bahan lukisan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H