200 juta tahun yang lalu tempat ini adalah dasar lautan. Pada waktu itu, hewan-hewan karang berkumpul menjadi terumbu. Pada suatu waktu hantaman hebat antar lempeng bumi mengangkat ekosistem ini menjadi daratan. Tenaga tektonik yang luar biasa dan menjadikan tempat ini menjadi perbukitan, maka berdirilah tumpukan batuan gamping yang diberinama Bukit Raja.
Menuju Gua Mesiu
Masih di Bukit Bulan, Jambi. Pagi ini saat kantuk masih begitu terasa dan hawa dingin belum juga berlalu, kami harus bangun pagi. Kaki saya melangkah malas menuju tepian Sungai Limun yang menyeruakan hawa dingin. Tangan ini mencoba menggapai permukaan air, menampungnya lalu mengusap pada wajah. Segera mata ini melihat dunia. Hari ini cukup diawali dengan cuci muka.
Celana lapangan, kaos lengan panjang, kaus kaki tebal dan sepatu boot menjadi seragam lapangan kami. Hari ini, kami segerombolan peneliti hendak menuju Bukit Raja. Bukit raja adalah salah satu bukit di kawasan kars Bukit Bulan. Bukit Raja di pilih karena bukit paling tinggi dan luas untuk dijadikan obyek penelitian.
Usai sarapan pagi, penduduk Dusun Napal Melintangsudah menunggu di tepi jalan. Mereka adalah orang-orang lokal yang akan membantu penelitian kami. Mereka akan menjadi pemandu selama perjalanan kami dan menjadi orang yang menguasai daerah penelitian kami. Tanpa mereka, apalah kami yang tidak mengerti apa-apa.
Jarak dari Dusun melintang menuju Gua Mesiu berjarak sekitar 2,3 km dengan waktu tempuh 45 menit perjalanan. Jalan setapak yang kami lalui tidaklah mudah, karena konturnya yang naik turun. Bagi warga disini sudah terbiasa dengan medan seperti ini. Bagi pendatang baru seperti kami, cukup menguras nafas dan tenaga.
Akhirnya setelah 3 tanjakan dan 4 turunan sampailah kami di tepi sungai Katari. Sungai kecil dengan air yang jernih, dan ikan-ikan yang berenang bersliweran nampak kaget dengan kedatangan kami. Sepatu boot kami segera menghujam permukaan sungai dan kami berjalan sepanjang aliran sungai.
Pekerjaan Peneliti
Setelah berjuang mendaki, akhirnya kami sampai. Keringat yang mengucur segera berubah menjadi air yang dingin. Di luar sana, suhu mencapai 32 derajat celcius. Begitu masuk Gua, suhu turun drasti hingga mencapai 21 derajat celcius. Tidak terbayangkan bukan, betapa nyamannya goa ini dengan pendingin alami. Entah bagaimana lorong-lorong goa ini menciptakan mikroklimatnya sendiri.