Acapkali banyak yang kurang tepat memaknai arti slogan "creative  minority" yang dimiliki Universitas Kristen Satya Wacana. Ada yang mengatakan jika minoritas yang kreatif berkaitan dengan meskipun minoritas maka harus kreatif-ternyata keliru.
Kulonuwun Salatiga
Pagi ini sekitar pukul 09.00 kembali UKSW mengadakan ritual tahunan yakni mengenalkan mahasiswa barunya kepada warga Salatiga. Ada yang mengatakan perkenalan, ada juga mengatakan "kulo nuwun" / permisi kepada warga salatiga. Apapun itu maknanya, yang pasti setiap awal tahun ajaran di UKSW selalu ada yang pawai karnaval. Namun, tahun ini berbeda.Â
Masih dalam suasana hari kemerdekaan. Salatiga juga memiliki agenda karnaval tahunan. Kali ini kedua agenda besar di Kota Salatiga digabung menjadi satu. Kolaborasi antara acara Pemkot dan Universitas.
Pentas Budaya Nusantara
Saya selalu antusias jika ada pargelaran budaya jalanan ini. Salatiga identik dengan budaya Jawa, tetapi melalui even ini bisa melihat budaya dari penjuru Nusantara. UKSW dengan kekayaan etnisnya, mengeluarkan keragaman budaya yang dimiliki mahasiswanya.
Dalam karval ini juga diperkenalkan Barisan Tinggal Ika. Konsep ini menghadirkan 16 pasang yang akan berjalan beriringan. 16 pasang artinya ada 6 pasang yang mewakili agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Khonghucu). 10 pasang berikutnya adalah perwakilan etnis yang ada di UKSW yakni; Jawa, Batak, Bali, Makasar, Palembang, Lampung, Nias, Banjarmasin, dan NTT.
Pesan Karnaval
Pesan-pesan tematik juga ditampilkan dalam parhelatan ini. Hewan-hewan dilindungi ditampilkan dalam kostum karnaval, begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan identitas Nusantara. Masyarakat diperkenalkan dengan plasma nuftah Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan.